![Silaturahim dengan Gus War dan Gus Da Ploso Kediri, Kiai Asep Disebut Kiai Sing Sugih Silaturahim dengan Gus War dan Gus Da Ploso Kediri, Kiai Asep Disebut Kiai Sing Sugih](/images/uploads/berita/700/df877b9b253bf15e457b7d410dae08da.jpg)
KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Setengah hari Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, berada di Kediri Jawa Timur. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto itu melakukan silaturahim ke sejumlah kiai di kota tahu itu, Ahad (19/5/2024).
Semula Kiai Asep dan rombongan ke kediaman KH Anwar Iskandar (Gus War), pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien, Ngasinan Kediri. Gus War selain dikenal sebagai Wakil Rais ‘Am Syuriah PBNU juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kiai Asep didampingi Prof Abd Halim, dosen Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Farid Wajdi (keluarga Pesantren Buntet), M. Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE dan yang lain.
Kiai Asep cukup lama berada di kediaman kiai kelahiran Desa Berasan, Kecamatan Muncar, Banyuwangi, 24 April 1950 itu. Maklum, selain berdiskusi berbagai masalah, termasuk NU dan pilgub, Kiai Asep juga membahas rencana pernikahan salah seorang putrinya, Ning Ria, dengan salah seorang keluarga Pondok Pesantren Buntet Cirebon Jawa Barat. Kebetulan kakak kandung calon menantu Kiai Asep adalah menantu Gus War.
Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, dan rombongan saat ditemui KH Anwar Iskandar (Gus War), di kediamannya di Pondok Pesantren Al-Amien, Ngasinan Kediri, Ahad (19/5/2024). Foto: MMA/bangsaonline.
Dari kediaman Gus War, Kiai Asep dan rombongan menuju kediaman KH Nurul Huda Djazuli (Gus Da) di Pondok Pesantren Al Falah Ploso desa Ploso, Modjo, Kediri. Saat bertemu Gus Da, Kiai Asep ditemani Gus Kautsar yang nama lengkapnya Muhammad Abdurrahman Al-Kautsar. Gus Kuatsar adalah putra Gus Da yang dikenal sebagai muballigh anak muda.
Terjadi dialog menarik saat Kiai Asep silaturahim dengan Gus Da. Semula Gus Kautsar dan ajudan Gus Da menjelaskan bahwa Kiai Asep dari Pacet Mojokerto. Gus Da masih belum paham. Entah karena lupa atau kurang mendengar.
Gus Kautsar dan ajudan Gus Da kemudian menjelaskan lagi. Gus Da baru paham dan ingat siapa Kiai Asep.