GRESIK, BANGSAONLINE.com - Sekretaris DPD LDII Gresik, Andi Fajar Yulianto, mengajak para penyelenggara, kontestan, serta pendukung pasangan calon kepala daerah menjunjung tinggi etika Pancasila pada pilkada serentak 2024.
"Pada momentum peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2024, mari jalankan dan amankan pilkada serentak 2024 dengan etika Pancasila. Sebab, Pancasila merupakan cermin masyarakat Indonesia dalam berperilaku," kata Fajar kepada BANGSAONLINE.com, Minggu (2/6/2024).
Baca Juga: Tim Pemenangan Paslon Yani-Alif Siapkan Kuasa Hukum Hadapi Gugatan Pilkada Gresik di MK
Menurutnya, tensi politik jelang pilkada sudah mulai naik perlahan. Mulai dari tahapan pendaftaran bakal calon pemimpin daerah melalui kendaraan partai, dan jalur independen yang juga menjadi perbincangan masyarakat.
"Siapa pasangan dengan siapa? Dari partai apa? Asal wilayah daerah mana? dan golongan apa? Sampai identifikasi dari ras, serta agamanya apa?" ucapnya
Karena itu, lanjut Fajar, pertanyaan-pertanyaan itu harus disikapi wajar.
Baca Juga: Tim Pendukung Kotak Kosong Sudah Siapkan Bukti Jelang Sidang Gugatan di MK
"Rangkaian pernyataan di atas apabila terus terbawa hingga menjadi sebuah parameter keberpihakan dan perjuangan hanya sebatas memburu kemenangan kelompok dan golonganya, sebatas adu gengsi kelompok dan golongan, serta pembelaan atas jiwa korsa, ini ancaman serius untuk perpecahan di antara satu warga dengan warga yang lain, dan terjadi ketidakrukunan hingga sikap intoleran," paparnya.
Ia menegaskan perpecahan itu bisa dicegah apabila masyarakat benar-benar memegang dan menerapkan Pancasila.
"Secara konstitusi, Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Sedangkan UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Ketua KPU Gresik Beberkan Regulasi dari MK soal Gugatan Pilkada 2024
Untuk itu, ia berpesan untuk menjaga persatuan dalam pelaksanaan pilkada 2024, "Pilih calon pemimpin yang berintegritas, berkualitas dan berjiwa toleransi yang tinggi, hindari memilih calon yang intoleran," pungkasnya. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News