
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat di tahun 2014-2018 pencemaran sumber daya air di Indonesia meningkat hingga 50 persen. Sedangkan pada tahun 2021, distribusi volume sumber daya air terbesar di Indonesia didominasi oleh rumah tangga.
Angka ini membuktikan bahwa skala rumah tangga menyumbang pencemaran cukup signifikan pada sumber daya air. Salah satu sumber pencemaran yang berasal dari rumah tangga adalah penggunaan detergen anorganik.
Baca Juga: ITS Duduki Peringkat Pertama di Indonesia versi Edurank
Pencemaran yang berasal dari penggunaan produk berbahan dasar anorganik inilah yang membuat mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) tergugah untuk menghadirkan Chozz, inovasi detergen berbahan baku minyak kelapa dan ekoenzim.
Rafindita Sumar Ramadhan, Ketua Tim Chozz ITS, mengungkap lahirnya inovasi ini atas dasar banyaknya penggunaan detergen berbahan anorganik di lingkup rumah tangga yang dinilai dapat menimbulkan permasalahan serius jika terus dilakukan dalam jangka waktu yang panjang.
"Chozz adalah inovasi yang dapat menggantikan peran detergen anorganik," terang mahasiswa Departemen Sistem Informasi ITS tersebut.
Baca Juga: Tendik ITS Tingkatkan Pengembalian Barang yang Hilang lewat MyITS Lost & Found
Inovasi dari Tim Chozz ini terdiri dari bahan organik yang dinilai lebih ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan sumber daya yang mudah ditemui, yaitu dari minyak kelapa, ekoenzim, essential oil, dan soda api.
Rafindita berharap inovasi baru dari bahan organik ini dapat mencegah serta menurunkan pencemaran air yang ditimbulkan rumah tangga.
Alasan di balik pemilihan bahan baku minyak kelapa tersebut karena sumber daya kelapa yang cukup berlimpah di Indonesia.
Baca Juga: Tim Anargya ITS Kembali Raih Juara 1 Formula Bharat Pi-EV 2024
Sedangkan ekoenzim yang merupakan produk fermentasi limbah organik dipilih karena telah terbukti memiliki kemampuan membersihkan.
"Kami juga menggunakan essential oil sebagai pewangi dan soda api untuk memadatkan adonan detergen," imbuh Rafindita.
"Setelah pembuatan prototype dan tahap uji coba, Chozz terbukti memiliki kelarutan serta kemampuan membersihkan yang baik," imbuh Rafin.
Baca Juga: ITS Lantik Wakil Rektor Periode 2024 - 2029
Produk detergen ini dibentuk dalam padatan dengan takaran yang telah disesuaikan. Hanya dengan satu buah padatan detergen dapat digunakan untuk membersihkan lima kilogram pakaian.
"Chozz dibuat dalam bentuk padatan supaya lebih efisien," terang mahasiswa angkatan 2023 tersebut.
Inovasi dari Tim Chozz ini berhasil menyabet juara II di ajang IYC (Internasional Youthpreneur Competition) 2024 yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), baru-baru ini.
Baca Juga: 2.211 Calon Mahasiswa ITS Lolos Jalur SNBT 2024, Masih Tersedia Seleksi Mandiri Kemitraan dan Umum
Tim Chozz ITS juga merancang rencana bisnisnya yang akan dijalankan, mulai dari strategi pemasaran hingga perencanaan finansial.
Rafin beserta anggota timnya berharap inovasi detergen organik yang dikembangkannya dapat menyadarkan masyarakat akan bahaya penggunaan bahan anorganik bagi lingkungan sekitar.
"Harapan besar kami, semoga produk ini dapat memperbaiki kualitas lingkungan hidup ke depannya," pungkasnya. (msn/rev)
Baca Juga: ITS Naik 36 Tingkat, Kini Ranking 585 Perguruan Tinggi Terbaik Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News