Pesan Khofifah di Hari Media Sosial Indonesia

Pesan Khofifah di Hari Media Sosial Indonesia

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan dan menggunakannya untuk tujuan yang positif.

Hal itu secara khusus disampaikan di peringatan Indonesia yang jatuh hari ini, Senin (10/6/2024).

Imbauan itu sengaja ia sampaikan mengingat kian pesatnya perkembangan teknologi informasi yang membuat hampir setiap orang memiliki akses internet dan akun di masing-masing gawainya.

Berdasarkan survei penetrasi internet Indonesia oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII 2024), menduduki peringkat ke-2 sebagai provinsi dengan jumlah pengguna internet terbesar di Pulau Jawa, dengan total 34,06 juta pengguna.

"Perkembangan teknologi informasi mendorong masyarakat semakin mudah mengakses internet. Termasuk di dalamnya . Maka yang terpenting adalah bijak dalam menggunakan harus diutamakan," ucap .

"Karena bak dua mata pisau, bisa mendatangkan manfaat atau sebaliknya bisa memberikan dampak negatif jika tidak digunakan secara bijak," imbuhnya

Lebih lanjut, masih dari data yang sama, dari total pengguna internet 77,36% adalah populasi perempuan dan 79,32% adalah populasi laki-laki. 

Menurut penggunaan internet ini sejatinya sangat bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat itu sendiri.

Termasuk penggunaan . Sejauh ini banyak digunakan untuk jejaring sosial untuk membangun komunikasi satu dengan yang lain. 

Menjadi ajang aktualisasi diri, atau juga yang kini berkembang juga dijadikan sebagai tempat untuk mengembangkan usaha. 

Terutama untuk memasarkan produk, memaksimalkan jangkauan, dan memperluas pasar.

"Bahkan saat ini, satu orang tak hanya punya satu akun . Tapi banyak dan di berbagai platform. Pemanfaatan selama itu untuk kegiatan yang tepat, akan sangat bermanfaat dan mendatangkan dampak positif," tegas .

Salah satu contoh yang cukup baik dalam penggunaan internet dan di Jatim adalah pemanfaatan internet dan oleh sektor

Di mana per tahun 2024 ini sudah 4,6 juta dari sekitar 9 juta pelaku Jatim yang sudah melek internet. 

Meski begitu dari jumlah itu yang melek digital untuk pemasaran 69,08 persen, untuk produksi 30,92 persen.

"Artinya bahwa ber sangat bisa digunakan untuk mendatangkan dampak yang sangat positif dan bahkan menghasilkan pendapatan. Bagi akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk pemasaran. Dan ini harus terus didorong," tegas .

Akan tetapi, tak jarang, ada pula yang memanfaatkan untuk kegiatan yang negatif. 

Misalnya untuk menyebarkan hoaks, untuk menciptakan konten menyebarkan perpecahan, menyebarkan hate speech, dan lain-lain.

"Terlebih sebentar lagi akan dilakukan pesta demokrasi tingkat regional serentak mulai provinsi hingga kabupaten kota. Media sosial menjadi salah satu platform yang rawan disalahgunakan untuk menyebarkan konten hoax atau black campaign. Alangkah baiknya jika ini digunakan untuk menyebarkan hal-hal positif dan menyejukkan," pungkas .(dev/van)

Lihat juga video 'Hanya Gara-Gara Ngebut, Mobil Diteriaki Maling di Jakarta':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO