Kirab Mojobangkit, Lestarikan Sejarah dan Budaya di Kota Mojokerto

Kirab Mojobangkit, Lestarikan Sejarah dan Budaya di Kota Mojokerto Pj Wali Kota Mojokerto Ali Kuncoro sedang membacakan Ikrar Majapahit.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Perayaan HUT ke-106 Kota Mojokerto kembali dimeriahkan dengan Kirab Mojobangkit, Sabtu (15/6/2024).

Diawali dengan sumpah kebangkitan yang dipimpin oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. , Kirab Mojobangkit dimulai dengan penampilan marching band Taruna Brawijaya dan dilanjutkan dengan penampilan barongsai Young Lion.

Baca Juga: Sambut Kedatangan Tim Verlap KKS Jatim, Pj Wali Kota Mojokerto Pamer Keunggulan Daerah

Kirab Mojobangkit menampilkan 3 era yang ada di Kota Mojokerto, yakni era Majapahit, era Kadipaten Japan, serta era perjuangan dan kemerdekaan.

Dalam sambutannya, menyampaikan Kirab Mojobangkit merupakan rangkaian Hari Jadi Kota Mojokerto yang menjadi salah satu upaya Pemkot Mojokerto untuk melestarikan sekaligus mengembangkan wisata dan nilai-nilai tradisi luhur yang pernah ada di Bumi Majapahit.

"Ini akan menjadi kalender event tahunan dan saya harapkan penyelenggaraanya dari tahun ke tahun bisa dilaksanakan semakin bagus lagi, semakin meriah lagi," kata .

Baca Juga: Dikbud Kota Mojokerto Perjuangan Nasib 1.000 Anak Miskin ke Kemendikbudristek

Melalui kegiatan ini, Ali juga berharap dapat meningkatkan pendapatan warga, khususnya para pelaku UMKM.

"Saya harapkan penyelenggaraanya dari tahun ke tahun bisa dilaksanakan semakin bagus lagi, semakin meriah lagi dan kesuksesannya tidak saja pada acaranya, tapi juga pada perekonomiannya," harapnya.

Dalam kesempatan ini, Ali juga berpesan agar seluruh warga Kota Mojokerto tetap menjaga persatuan dan kesatuan, khususnya saat pemilihan kepala daerah mendatang.

Baca Juga: Pemkot Mojokerto Melalui Dinsos P3A Rehab Rumah Warga yang Tak Layak Huni

"Mari kita sambut pilkada nanti dengan sukacita, jaga selalu kebersamaan, guyub rukun, kalaupun ada perbedaan, kalaupun ada perselisihan, tapi semua masih dalam bingkai kebhinekaan atau perbedaan itu dimaknai menjadi sebuah rahmatan lilalamin," tutup . (ris/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO