GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bakal Calon Bupati (Bacabup) Gresik dari PKB, M. Syahrul Munir mengikuti audiensi dengan pengurus Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) Gresik, Rabu (19/6/2024).
Dalam audiensi yang digelar di kantor PKP-RI Gresik itu, Syahrul memberikan sejumlah kiat untuk memajukan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Gresik.
Baca Juga: Tim Pemenangan Paslon Yani-Alif Siapkan Kuasa Hukum Hadapi Gugatan Pilkada Gresik di MK
Ia berharap PKP-RI dan Perusahaan Daerah (PD) Bank Gresik bisa bekerja sama untuk menyediakan akses permodalan murah kepada pelaku usaha kecil di Gresik.
Syahrul juga memaparkan visi Gresik Mentas (Menuju Tuntas) yang diusung dalam running Pilkada Gresik 2024. Menurutnya, dalam visi Gresik Mentas ada program akses permodalan dan market center.
"Salah satu target program ini untuk mempermudah akses permodalan bagi UMKM, petani, petambak, dan usaha kecil lainnya," jelasnya.
Baca Juga: Tim Pendukung Kotak Kosong Sudah Siapkan Bukti Jelang Sidang Gugatan di MK
Dalam penyediaan akses permodalan, Syahrul berharap koperasi bisa menjadi ujung tombak penyalurannya.
"Konsep saya, nanti PD Bank Gresik bisa bekerja sama dengan koperasi yang ada di Gresik untuk menyalurkan kredit murah untuk UMKM, petani, petambak, dan usaha kecil lainnya," tutur Ketua Fraksi PKB DPRD Gresik ini.
Melalui kerja sama ini, Syahrul berharap anggaran permodalan yang disediakan pemerintah untuk membantu UMKM, petani, petambak, dan usaha kecil lainnya bisa lebih tepat sasaran.
Baca Juga: Ketua KPU Gresik Beberkan Regulasi dari MK soal Gugatan Pilkada 2024
"Kalau Bank Gresik jelas tidak bisa mengawasi langsung ke bawah. Dengan adanya kerja bareng koperasi, pengawasan akan lebih mudah. Apalagi kalau semua UMKM, petani, petambak, dan usaha kecil lainnya menjadi anggota koperasi, akan lebih mudah," bebernya.
Ia yakin jika nanti koperasi semakin berkembang, maka bisa membuka simpan pinjam secara umum kepada seluruh masyarakat.
"Dengan hadirnya koperasi di setiap desa, kami berharap bisa memberantas pinjol ilegal dan rentenir," katanya.
Baca Juga: 27 Kader PDIP Dipecat, Nama Bagus dan Medy Tak Termasuk
Meski demikian, Syahrul menyadari untuk mewujudkan hal ini bukan perkara mudah. Perlu ada penguatan organisasi koperasi secara menyeluruh hingga ke desa-desa. Caranya dengan meningkatkan kualitas SDM.
"Harus ada upgrade SDM dengan memperbanyak pelatihan dan sertifikasi. Serta pembangunan sistem keuangan yang lebih modern," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua I PKPRI Gresik Ahmad Djamil mengaku sepakat untuk menghidupkan koperasi agar Gresik terbebas dari rentenir.
Baca Juga: Pasca-Pilkada 2024, PDIP Gresik Solidkan Barisan dengan Konsolidasi Politik
"Untuk permodalan, penyalurannya kami serahkan kepada koperasi wanita (kopwan) yang sudah ada di desa-desa," terangnya.
Menurutnya, saat ini yang perlu diwaspadai adalah mulai banyaknya rentenir yang mengaku sebagai koperasi simpan pinjam (KSP).
"Ini yang banyak menjebak masyarakat. Perlu ada upaya pemberantasan," katanya. (hud/rev)
Baca Juga: Kuasa Hukum Pendukung Kotak Kosong Pilkada Gresik Sebut Sidang Gugatan di MK Bakal Digelar Januari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News