
KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, melakukan panen perdana kopi arabica, komoditas unggulan terbaru dari Desa Bulukerto, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Acara panen perdana ini dilaksanakan di lahan kopi yang terletak di lereng Gunung Arjuno, Senin (8/7/2024).
Baca Juga: Wali Kota Batu Ikut Retreat Kepala Daerah, Nurochman: Pemerintahan Tetap Jalan Dipimpin Mas Wawali
Salah satu dari lahan kopi yang dipanen adalah milik Oktavian Dwi Suhermanto, BUMDesma Giri Arjuna, di Desa Bulukerto. Lahan seluas 2.500 meter persegi ini ditanami dengan 76 pohon kopi menggunakan mekanisme tumpangsari.
Menurut Oktavian, hasil kopi arabica yang dihasilkan dari metode tumpangsari ini memiliki karakteristik rasa yang unik dan tidak dimiliki oleh daerah lain.
Baca Juga: Pimpin Apel Pagi Terakhir Kalinya, Pj Wali Kota Batu Pamit, Ucapkan Terima Kasih ke Jajaran ASN
"Metode penanaman kopi dengan tumpangsari ini tidak hanya membuat tanah lebih produktif, tetapi juga mampu mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor," ungkap Oktavian, atau biasa disapa Herman.
Sementara Pj Wali Kota Batu berharap kopi produksi Desa Bulukerto bisa menjadi produk unggulan yang memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Batu.
Ia mengungkapkan keinginannya agar kopi dari Desa Bulukerto tidak hanya dikenal oleh wisatawan, tetapi juga dapat menciptakan daya tarik baru sebagai destinasi wisata alam di Kota Batu.
Baca Juga: Aksi Nyata P5 Kearifan Lokal, SMAN 2 Batu Tanam 450 Pohon di Desa Junrejo
"Kami melihat peluang ini sebagai momentum untuk memperkenalkan potensi lokal yang luar biasa kepada masyarakat luas, terutama dalam sektor pariwisata dan ekonomi lokal," ungkapnya.
Ia yakin kopi Desa Bulukerto mampu bersaing dalam pasar yang semakin kompetitif melalui promosi yang tepat dan pencitraan yang baik.
Baca Juga: Harga Cabai di Kota Batu Turun hingga Rp11 Ribu per Kg
Potensi pariwisata alam yang ditawarkan oleh Desa Bulukerto juga dapat menjadi nilai tambah dalam pemasaran produk kopi tersebut. (adi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News