Atasi Kasus Stunting, Dinkes Kota Madiun Launching Kuda Lumping

Atasi Kasus Stunting, Dinkes Kota Madiun Launching Kuda Lumping Pj Wali Kota Madiun saat memberi sambutan dalam peluncuran aplikasi yang diberi nama Kuda Lumping. Foto: HENDRO SUHARTONO/BANGSAONLINE

KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Madiun meluncurkan aplikasi yang diberi nama Kuda Lumping dalam rangka menekan angka di Kota Pendekar, Senin (15/7/2024). Program tersebut bisa diakses oleh petugas yang berada di tingkat kelurahan.

Pj Wali Kota Madiun, Edi Supriyanto, menjelaskan maksud dari Kuda Lumping. Ia mengatakan bahwa aplikasi ini merupakan penguatan data para pendamping untuk meningkatkan kinerjanya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Madiun Berharap Peran Aktif Satlinmas dalam Pilkada 2024

"Program ini merupakan penguatan data bagi para pendamping untuk lebih intensif dalam mendampingi para balita-balita, khususnya yang mengalami ," ujarnya.

Dengan adanya aplikasi ini, ia berharap keadaan balita yang ada di Kota Madiun dapat selalu dipantau. Apabila di suatu kelurahan terdapat gejala balita , disebutkan olehnya, pendamping bisa segera mendampinginya.

Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024

"Sehingga data by name by address selalu diketahui setiap saat. Sehingga masing-masing petugas di kelurahan mempunyai aplikasi ini dan tidak perlu dioprak-oprak (disuruh) sehingga mereka bisa langsung turun mendampinginpara balita yang mengalami ," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Madiun, Denik Wuryani, menjelaskan lebih rinci lagi tentang Kuda Lumping, serta hubungannya dengan perbedaan data balita yang ada di pusat dan daerah.

"Kuda Lumping adalah singkatan dari Kuatkan Pendampingan Balita Tumbuh Kembang Tanpa Stunting. Kalau kemarin hasil SKI itu kan survey jadi tidak ada hubungannya dengan aplikasi," ucapnya.

Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dinkes Kota Batu Bidik Sekolah Gelar Aksi Bergizi

Menurut dia, survei hanya dilakukan hanya kepada 180 balita, sedangkan balita yang ada di Kota Madiun ada sebanyak 8.000 balita. Menurut dia, survei yang disasar kebetulan mereka adalah balita .

Ia menambahkan, karena program Kuda Lumping ini masih baru, saat ini yang memasukkan data masih dilakukan oleh petugas dari Dinkes Kota Madiun. Sebab, aplikasi ini bisa diakses hingga kelurahan, jika kedapatan ada balita bisa cepat dilakukan tindakan.

Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan

"Aplikasi kita ini akan memotret secara riil balita di lapangan, dan aplikasi ini akan di-entry setiap bulan, sementara saat ini masih di-entry oleh petugas dari Dinkes. Dan aplikasi Kuda Lumping ini untuk menjembatani, sehingga data ini bisa diakses hingga puskesmas, camat, lurah. Dan bila kedapatan anak maka kita bisa segera melakukan intervensi," pungkasnya. (adv/dro/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO