PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Untuk mengetahui hasil pengerjaan proyek di Jalan Raden Wijaya, Wiroborang, Kota Probolinggo. Komisi C DPRD setempat melakukan sidak alias Inspeksi Mendadak di jalan tersebut.
Ketua Komisi C, Agus Riyanto, yang memimpin sidak mengatakan jika pihaknya ingin mengetahui langsung hasil pengerjaan para rekanan atas proyek yang ada termasuk Raden Wijaya yang tiap tahun selalu rusak parah.
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
“Kami ingin mengetahui kualitas proyek yang dikerjakan para rekanan, dan sudah berapa persen pekerjaan itu rampung dikerjakan mereka," tegas Agus Riyanto.
Ia mengatakan, pihaknya akan tetap mengawal agar pengerjaan proyek peningkatan jalan ini agar pelaksana bisa memenuhi seluruh tanggungjawab yang sudah disepakati sesuai ketentuan.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini juga mengingatkan, pelaksanaan proyek fisik tahun 2104 menjadi salah satu catatan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Bahkan menjadi salah satu penyebab mendaptkan predikat opini wajar dengan pengecualian yang diterima Pemkot Probolinggo.
Baca Juga: 30 Anggota DPRD Kota Probolinggo Resmi Dilantik
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Probolinggo, Nur Hamdani, mengatakan rencana pembangunan peningkatan jalan Raden Wijaya dipastikan berubah. Sesuai dokumen perencanaan, di lokasi pembangunan jalan kondisi kontur tanah labil. Sehingga ketika digali dengan kedalaman tiga puluh lima centimeter muncul sumber air.
“Karena kondisi kontur tanah labil, dokumen perencanaan akan diubah. Jadi belum ditentukan panjangnya,” katanya.
Lebih jauh Nur Hamdani menjelaskan, bila proyek dilanjutkan dengan kedalaman sembilan puluh centimeter, maka ketebalan jalan akan bertambah. Sehingga material yang dibutuhkan akan lebih banyak, dan diprediksi peningkatan jalan panjangnya bisa berkurang dengan dokumen perencanaan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Probolinggo Serahkan Nota Keuangan ke Dewan
Nur Hamdani berjanji akan mengundang pelaksana, konsultan perencana, dan konsultan pengawas untuk mengevaluasi proyek peningkatan jalan Raden Wijaya dengan nilai Rp 900 juta lebih tersebut. “Dinas PU memastikan perubahan itu tidak akan berpengaruh pada jadwal pelaksanaan proyek,” ucapnya.
Pelaksana Proyek, Hadi (50) menuturkan kondisi kontur tanah labil terjadi di lokasi pengerjaan proyek peningkatan jalan sepanjang empat puluh satu meter. ”Saat digali dengan kedalaman lima puluh lima centimeter ada yang langsung keluar sumber air. Meski ada kendala, kami jamin proyek akan selesai tepat waktu,” paparnya. (ndi/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News