GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menggelar rembuk akur di Kecamatan Balongpanggang dan Benjeng, Senin (5/8/2024).
Selain sebagai ajang silaturahmi dengan masyarakat, kegiatan ini juga komitmen Pemkab Gresik yang selalu terbuka terhadap masukan dan keluhan dari masyarakat. Dengan demikian, pelayanan publik serta pembangunan daerah lebih baik.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
Dalam sambutannya, Bupati Yani menekankan pentingnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk menciptakan kebijakan yang lebih tepat sasaran dan efektif.
"Kami sangat menghargai setiap masukan dan keluhan yang disampaikan oleh masyarakat. Rembuk akur ini bukan hanya sebagai forum diskusi, tetapi juga sebagai wujud komitmen kami untuk mendengarkan dan menindaklanjuti setiap aspirasi yang ada," ucapnya.
Agenda tersebut juga menjadi momen evaluasi atas kinerja yang telah dilakukan Pemkab Gresik di bawah kepemimpinan Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
Pada pertemuan itu, Gus Yani -sapaan karib Bupati Gresik- menyampaikan laporan singkat mengenai capaian dan berbagai program yang telah dilakukannya dalam beberapa tahun terakhir.
"Dengan adanya masukan ini, diharapkan dapat memberikan perspektif baru dan solusi inovatif untuk perbaikan ke depan," tuturnya.
Selama acara berlangsung, masyarakat diberikan kesempatan untuk menyampaikan berbagai permasalahan, baik dari sektor infrastruktur, pupuk untuk petani, pelayanan kesehatan melalui Universal Health Coverage (UHC), pendidikan, hingga masalah sosial lainnya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Fajar, salah satu warga, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada bupati atas terselenggaranya rembuk akur. Ia berharap agar kegiatan serupa bisa diadakan di tahun-tahun yang akan datang.
"Harapan kami ingin agar acara semacam ini bisa berjalan dengan rutin di tahun-tahun yang akan datang. Mungkin bisa diagendakan satu tahun bisa dua kali atau tiga kali, yang jelas untuk bisa mendengar aspirasi dari masyarakat," paparnya. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News