SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Praktik dugaan dukungan palsu terhadap salah satu pasangan calon di Pilkada Sampang 2024 mulai bermunculan.
Baru-baru ini sebanyak 32 orang yang disebut sebagai alumni pondok pesantren menyatakan dukungan kepada Slamet Junaidi dan Ra Mahfud.
Baca Juga: Polda Jatim Ungkap Kronologi Carok Maut yang Tewaskan Salah Satu Tim Paslon Pilbup Sampang
Dukungan alumni pondok pesantren itu digelar di kantor DPD NasDem Sampang, Minggu, (18/8/2024). Dikemas dengan acara deklarasi.
Pernyataan dukungan yang dilakukan alumni pondok pesantren tersebut direkam dalam sebuah video dan beredar luas di media sosial.
Sontak, video dekralasi yang mengatasnamakan alumni pondok pesantren memantik respons dari kalangan majelis keluarga. Pasalnya, dukungan tersebut diduga mencatut nama pondok tanpa izin.
Baca Juga: Istri Korban Insiden Berdarah di Ketapang Sampang Doakan Pasangan Mandat Menang Pilkada 2024
Buntut dari beredarnya video itu, Pondok Pesantren Gedangan Daleman Kedungdung mengirim surat agar partai NasDem Sampang melakukan klarifikasi terkait hal.
“Saya diutus oleh pengurus alumni dan Pondok Pesantran Gedangan Daleman Kedungdung untuk mengirimkan surat ini kepada partai NasDem,” kata Helmi, Senin, (19/8/2024).
Ia mengatakan, alumni Pondok Pesantran Gedangan merasa keberatan atas video deklarasi dukungan itu dengan mencatut nama pondoknya. Padahal, dalam video tersebut tidak ada pengurus alumni yang hadir.
Baca Juga: Pemkab-Bawaslu Sampang Gelar Istighosah dan Puncak Apel Siaga Pengawasan Pilkada 2024
“Dalam video deklarasi itu tidak ada satu pun alumni yang hadir. Namun entah kenapa nama pondok dicatut,” ungkapnya.
(Penyerahan surat permintaan klarifikasi ke kantor NasDem Sampang oleh pengurus Ponpes Gedangan Daleman Kedungdung)
Baca Juga: Tim Paslon Mandat Sampaikan 5 Poin Pernyataan Sikap atas Tewasnya Simpatisan Paslon Jimat Sakteh
Penyerahan surat permintaan klarifaksi, kata Helmi, diterima oleh pengurus partai NasDem.
Di sana ia mengaku diterima dengan baik meski tidak memberikan penjelasan sedikit pun adanya pencatutan nama Pondok Pesantran Gedangan.
“NasDem tidak memberikan penjelasan apapun soal pencatutan nama pondok, pengurus NasDem berjanji akan memberikan klarifikasi bersurat kepada alumni dan pondok. Dalam waktu dekat katanya akan bersilaturahmi,” tambahnya.
Baca Juga: Ribuan Warga Baca Sholawat untuk Pilkada Damai di Sampang
Sementara itu, perwakilan Pengasuh Pondok Pesantren Assirojiyyah Kajuk Sampang, KH. Muhammad Itqon Busiri, sangat menyayangkan atas beredarnya video yang mengatasnamakan alumni mendukung salah satu paslon bacabup-bacawabup Sampang.
(Perwakilan pengasuh Pondok Pesantren Assirojiyyah KH. Muhammad Itqon Busiri)
Baca Juga: Cawabup 01 Bantah Isu Liar Terlibat Kasus Penyelundupan Pupuk Subsidi di Sampang
“Pondok Pesantren Assirojiyyah tidak membenarkan mendukung pasangan siapa pun,” ujar KH. Muhammad Itqon Busiri dalam keterangan yang diterima BANGSAONLINE.
Majelis keluarga Pondok Pesantren Assirojiyyah menyerahkan dukungan kepada pasangan calon di Pilkada Sampang sesuai harapan dan keinginan setiap orang.
KH. Muhammad Itqon Busiri menyampaikan pesan kepada seluruh alumni, wali murid, dan simpatisan Pondok Pesantren Assirojiyyah di mana pun agar menyukseskan pilkada serentak 2024 dengan persaingan yang sehat dan damai. Ia mengharamkan berita hoaks untuk disebarkan oleh siapa pun.
Baca Juga: Pesantren Jatidiri Bangsa Kediri Telah Dibuka, Telan Biaya Pembangunan Rp2 Miliar Tanpa Proposal
Ketua DPD NasDem Sampang Surya Noviantoro saat ditemui di kantornya belum bisa memberikan tanggapan terkait viralnya video dukungan yang mencatut alumni sejumlah pondok pesantren.
“Nanti dulu ya, ini masih ada tamu. Selesai ini baru wawancara,” ucapnya. (tam/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News