Bendahara Umum BKN Respons Tayangan Trans7, Sebut Pendidikan Moral Bangsa Gagal Total

Bendahara Umum BKN Respons Tayangan Trans7, Sebut Pendidikan Moral Bangsa Gagal Total Bendahara Umum BKN, Deni Setiawan.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Bendahara Umum Barisan Kesatria Nusantara (BKN), Deni Setiawan, turut merespons soal tayangan Trans7 yang dianggap menghina pesantren di Kediri.

“Saya memaknai kasus Trans7 ini adalah tragedi dunia pendidikan kita,” kata Deni saat wawancara dengan wartawan Bangsaonline via WhatsApp, Jumat (17/10/2025).

Ia mengatakan, pendidikan moral di negara yang penduduknya agamis ini, diakui atau tidak, pendidikan moral bangsa ini telah gagal total.

“Sebenarnya isu itu bukan soal mondok atau tidak mondok, yang seolah yang tidak mondok dipastikan moralnya bejat, dan kemudian yang mondok dipastikan moralnya baik,” ungkap Deni.

Deni menuturkan, seolah-olah pendidikan moral hanya monopoli pondok. Ini justru memojokkan pondok ketika moral bangsa Indonesia ini buruk. Padahal, terkadang dilapangan ada juga yang mondok tapi moralnya bejat, dan ada juga yang tidak mondok tapi moralnya baik.

“jika yang mondok moralnya baik itu memang begitu, idealnya sebagai insan yang terdidik akal dan ruhaninya,” jelas Deni.

Padahal, lanjut Deni, pendidikan moral itu tanggung jawab semua pihak, mulai dari keluarga, lingkungan masyarakat, sekolah, dan pemerintah.

“Pendidikan yang baik merupakan prasyarat terwujudnya kebudayaan dan peradaban luhur manusia, karena dua hal itu hanya mampu diwujudkan oleh SDM unggul. Sehingga dunia pendidikan mampu benar-benar menghadirkan peradaban dan kebudayaan luhur di tengah-tengah umat manusia apapun itu latar belakangnya,” bebernya.

Disamping itu, Deni juga menguraikan bahwa tantangan dunia pendidikan sebenarnya bagaimana kedepannya untuk menuju Indonesia Emas 2045 melahirkan kader-kader bangsa dengan tiga skil kompetensi, di antaranya kompetensi keagamaan; kompetensi sosial, moral, dan leadership; dan kompetrnsi science dan teknologi.

Dengan tiga kompetensi tersebut, jelas Deni, Indonesia akan bangkit menjadi negara besar, kuat, mandiri, adil terhadap kemakmuran.

“Maksud dari makmur terhadap keadilan itu memilik ketahanan nasional yang stabil dan bargaining position yang strategis dalam pergaulannya antarbangsa-bangsa di dunia,” pungkasnya. (afa/msn)