TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban menggeruduk balai desa setempat, Selasa (20/8/2024). Kedatangan mereka untuk menuntut mundur salah satu kepala dusun (kadus) yang dinilai membuat resah warga.
Oknum kepala dusun tersebut diduga selingkuh. Karena itu, warga menuntut agar yang bersangkutan dilengserkan dari jabatannya atau mundur secara sukarela.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
Dalam aksinya, warga juga membawa spanduk serta miniatur keranda mayat yang bertuliskan "Desoku Ricuh, Camatku Turu". Miniatur keranda mayat tersebut juga diarak masuk ke dalam balai desa setempat.
Korlap Aksi, Muhammad Hasyim, mengatakan aksi ini merupakan bentuk kekesalan warga atas ulah oknum kepala dusun yang dinilai meresahkan.
Ia menyebut bahwa ulah oknum kadus itu sebenarnya sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu. Namun karena tak kunjung sadar diri, emosi warga pun memuncak dan membuat aksi demo.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
"Sebelumnya kita pernah memergoki oknum kadus itu sedang memboncengkan perempuan pada malam hari. Dari sinilah muncul kecurigaan, bahwa tingkah kadus itu tidak tepat dan membuat resah warga," tegas Hasyim yang juga tokoh masyarakat ini.
Menurut Hasyim, upaya untuk menyelesaikan persoalan ini secara baik-baik sudah diupayakan warga, asalkan oknum kadus itu mau mengundurkan diri.
Namun lantaran yang bersangkutan tidak tegas dalam mengundurkan diri, maka warga meminta pimpinan desa agar segera memproses dan melakukan pencopotan terhadap oknum kadus itu.
Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm
"Kasus ini sebetulnya sudah lama, pertama tahun 2006. Lalu berlanjut lagi sekitar 2 bulan lalu, oknum kadus itu telah memboncengkan wanita yang bukan istrinya pada malam hari. Dari situ warga merasa risih dan resah. Padahal seharusnya pamong atau perangkat desa itu memberikan contoh yang baik bagi masyarakat, lah ini endak, malah sebaliknya malah bikin kisruh di masyarakat," bebernya.
Sementara itu, Kepada Desa Sukolilo, Arif Nugroho, membenarkan ada puluhan warga yang datang ke balai desa guna menuntut pencopotan oknum kepala dusun yang diduga selingkuh.
Baca Juga: Lewat Restorative Justice, Kejari Tuban Selesaikan Kasus Penganiayaan
Ia berjanji akan menyelesaikan persoalan ini sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Kami selaku pemerintah desa tetap memakai SOP atau aturan yang ada, supaya tidak menyalahi aturan serta akan menampung keluh kesah masyarakat," ujar Arif Nugroho.
Diketahui, setelah aksi demo itu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sukolilo menjadwalkan musyawarah desa (musdes) pada Kamis (22/8/2024) mendatang untuk mencari solusi. (wan/rev)
Baca Juga: Mediasi Gagal, Proses Hukum Kasus Perusakan Pagar Rumah Warga oleh Pemdes Mlangi Berlanjut
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News