JEMBER, BANGSAONLINE.com - Putri Indonesia 2015, Anindya Kusuma Putri mengambil lari kecil di antara pasir Pantai Pasir Putih Malikan (Papuma), Senin (31/8) siang. Senyumnya mengembang melihat laut biru yang begitu lapang.
Beberapa kali Anin, sapaan akrab gadis kelahiran Semarang, berfoto sendiri (selfie) dengan latar belakang kapal-kapal nelayan yang mengapung. "Papuma bagus ya? Wisata baharinya bagus nih buat dikembangin," katanya.
Baca Juga: Alasan BPBD Jember Tak Rekomendasikan Pantai Payangan Sebagai Kawasan Berenang
Ini hari terakhir Anin di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ia tiba pada Sabtu (29/8/2015) untuk menyaksikan Jember Fashion Carnaval sekaligus menjadi salah satu 'talent' karnaval fashion jalanan terbesar di dunia itu.
"Tujuan saya ke sini khusus menjadi tamu JFC, karena JFC sudah mendukung Putri Indonesia, dalam 'national costume' untuk ajang internasional," katanya.
Namun Anin masih sempat mengunjungi Tanoker, sebuah komunitas pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Ledokombo, memotivasi ibu-ibu rumah tangga untuk berkarya. "Main egrang juga. Mencoba main sepuluh menit, langsung bisa. Seru banget, karena ini pertama kali mencoba. Saya pikir, duh anak-anak kecil kok bisa ya," katanya.
Baca Juga: Khofifah: Tinggal Pilih, di Jatim Ada 1.396 Wisata, ini Destinasi Eksotik Tiap Kabupaten
Anin melihat Jember memiliki potensi wisata yang melimpah. Ia jatuh cinta dengan daerah perkebunan, setelah sempat lari mengelilingi kebun kopi dan kakao bareng fans dan komunitas pelari di Jember. "Udaranya sejuk banget. Selain wisata alam, teman-teman bisa berolahraga di sini," katanya.
Anin tak hanya berlari mengelilingi kebun kopi dan kakao, namun mengunjungi Kebun Renteng milik Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia untuk melihat langsung kebun dan pabrik pengolahan cokelat.
"Kami sudah mengembangkan riset ke arah kesehatan. Manfaat ekstra kakao untuk kesehatan seperti kulit, dan membunuh bakteri dalam perut yang menyebabkan disentri. Bakteri penyebab disentri akan mengerut dan mengering ketika diberi ekstrak kakao," kata Kepala Balai Penelitian Puslikoka Indonesia Dr. Pujianto.
Baca Juga: Tekan Inflasi, Pemkab Jember Gelar Si Rambo
Potensi Jember yang mencakup lautan, pegunungan, dan perkebunan ini yang menurut Anin harus dilengkapi dengan perilaku masyarakat. "Masyarakat Jember harus belajar hospitality dari daerah-daerah wisata yang sudah berkembang, untuk mengembangkan diri lagi menjadi masyarakat pariwisata," katanya.
Apalagi, Bupati Jember MZA Djalal sudah mencanangkan rangkaian kegiatan pariwisata dengan kalimat kanonik: 'Jember untuk Dunia'. "Saya tersentuh dengan 'speech' Pak Bupati dan Mas Dynand Fariz (Presiden JFC), bahwa kita berkarya untuk Indonesia dan untuk dunia. Dari Jember Fashion Carnaval, Jember sudah memberikan kontribusi sangat besar untuk pemuda Indonesia dan untuk dunia. Bahkan jadi festival karnaval terbaik dunia," kata Anin.
"Saya membayangkan nantinya Mas Dynand Fariz bersama Jember Fashion Carnaval meng-empower dan mengedukasi pemuda dari setiap provinsi untuk bisa membuat karya seperti di Jember, membuat kostum yang mewakili daerah-daerah di Indonesia," tambah Anin, mengharapkan JFC akan diikuti 34 tema kostum khas dari 34 provinsi di Indonesia. (jbr1/ros)
Baca Juga: Lestarikan Budaya dan Wisata, Pemkab Jember Gelar Lomba Pantun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News