NGANJUK,BANGSAONLINE.com - Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Nganjuk menggelar Seminar Kajian Koleksi Museum Anjuk Ladang.
Kegiatan ini merupakan kajian terhadap peran museum Anjuk Ladang yang merawat koleksi benda-benda bersejarah dan cagar budaya.
Baca Juga: Kepala Disporabudpar Nganjuk Tutup Pameran Kontemporer Museum Anjuk Ladang
Acara dibuka dengan sambutanKadisporabudpar Nganjuk, Sri Handariningsih yang hadir bersama narasumber dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Jatim, Dr Basius, Drs Edi Trihariantoro, dan Tim arkeolog dari UGM, Ilfan.
Seminar yang berlangsung selama dua hari sejak Jumat (27/9/2024) hingga Sabtu (28/9/2024) ini mengajak masyarakat untuk turut mencintai koleksi benda bersejarah yang ada. Khususnya di Kabupaten Nganjuk.
"Terus terang saya ingin agar museum bisa menjadikan sarana dan prasarana edukasi, bagi masyarakat kususnya bagi para pelajar", kata Handariningsih, kepada BANGSAONLINE.
Baca Juga: Para Pelajar Padati Hari Kedua Pameran Kontemporer Museum Anjuk Ladang
Menurutnya, museum Anjuk Ladang merupakan salah satu museum yang terus menggali dan mengumpulkan berbagai hasil temuan. Baik itu benda sejarah, binatang purba, dan masih banyak lagi hasil temuan yang perlu di kaji oleh para ahli sejarah.
"Saya ingin bagai mana agar museum bisa menjadiakan tempat yang menarik, sekaligus pengunjung lebih memudah memahami koleksi yang ada", terangnya.
Dijelaskan, bahwa Disporabudpar terus berupaya dalam meningkatkan pelayanan dan melakukan penataan ruang koleksi. Agar segala benda hasil temuan yang sudah mendapat kajian dari TACB bisa lebih mudah dipahami langsung oleh pengunjung museum.
Baca Juga: Museum Anjuk Ladang Gelar Pameran Bertema Jejak Rempah Nusantara
"Saya ingin hasil kajian ini nanti bisa menambah koleksi kasana budaya, terhadap benda sejarah dan benda purbakala, dan ini bisa menjadikan museum Anjuk Ladang sebagai sarana edukasi", harap Sri Handariningsih.
Setelah hasil kajian ini dilaksanakan harapannya, menemukan hasil yang bisa langsung dijadikan informasi ke publik.
Baca Juga: Disporbudpar Bahas Pengembangan Museum Anjuk Ladang dan Temuan Arkeolog
Termasuk bagi para pengunjung yang bisa langsung mengunggah atau mendokumentasi ke media sosial.
Seminar kajian koleksi museum anjuk ladang yang di ikuti 60 peserta dari berbagai komunitas. Di antaranya, dari MGMP IPS SMP dan MTs, MGMP Sejarah SMA, SMK, dan MA, Komonitas Babat Anjuk Ladang, Paguyupan trah Bupati Nganjuk, Komonitas Sejarah dan Ekologi Nganjuk (Kota Sejuk), UIN Kediri, dan Paguyuban Tisan Aji (Pataji) Nganjuk. (bam/adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News