Museum Anjuk Ladang Cegah Kerusakan dengan Konservasi Tahunan

Museum Anjuk Ladang Cegah Kerusakan dengan Konservasi Tahunan Konservasi yang berlangsung di Museum Anjuk Ladang.

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Museum Anjuk Ladang melaksanakan konservasi berkala setiap tahun. Kabid Kebudayaan Disporabudpar Nganjuk, Amin Fuadi, mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan perawatan agar benda berupa tembaga, batu, maupun fosil tetap terjaga dari parasit.

"Konservasi ini sudah rutin kita lakukan, agar tetap terjaga struktur keasliannya. Ada ribuan benda bersejarah koleksi Museum Anjuk Ladang, yang selama ini masih tersimpan dan terawat dengan baik. Beberapa benda koleksi yang ada berjenis logam, batu, dan fosil binatang," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (3/12/2024).

Baca Juga: Kepala Disporabudpar Nganjuk Tutup Pameran Kontemporer Museum Anjuk Ladang

Adapun benda bersejarah dari logam yakni pecahan mata uang, teko, tempat sirih, dan lain-lain. Sedangkan untuk jenis batu yaitu patung arca, termasuk peralatan berburu sejenis tombak maupun kapak, dan fosil binatang purba yang telah diterima dari beberapa kecamatan, paling banyak dari Kecamatan Rejoso. 

"Konservasi secara kimiawi ini saya mendatangkan tenaga ahli dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah 11 Mojokerto, secara teknis lebih paham dalam melakukan perawatan," kata Amin.

Menurut dia, konservasi secara manual hanya bisa dilakukan oleh tim dari museum yang rutin dijadwalkan secara berkala agar barang bersejarah tetap terjaga dengan baik. 

Baca Juga: Para Pelajar Padati Hari Kedua Pameran Kontemporer Museum Anjuk Ladang

"Dipastikan untuk koleksi yang ada di museum yang kita pamerkan sekitar 1.700 koleksi, dari berbagai jenis keleksi yang ada dan masih banyak lagi temuan berupa fosil yang masih dalam penelitian dari tim arkeologi. Saya ingin agar apa yang sudah kita laksanakan, bertujuan agar kelestarian benda-benda bersejarah tetap terawat dengan baik," paparnya.

Sementara itu, Agus Handoko dari BPK 11 Jatim mengatakan, ada beberapa artefak yang perlu perawatan khusus dengan menggunakan bahan tradisional, dan meminimalisir bahan kimiawi.

"Pelaksanaan konservasi yang kita lakukan tujuannya, untuk menghambat proses kerusakan agar tidak semakin parah," ucapnya. (bam/mar) 

Baca Juga: Museum Anjuk Ladang Gelar Pameran Bertema Jejak Rempah Nusantara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO