Pastikan Layanan Publik Berjalan Baik, Komisi IV DPRD Gresik Turun ke OPD Mitra

Pastikan Layanan Publik Berjalan Baik, Komisi IV DPRD Gresik Turun ke OPD Mitra Ketua Komisi IV DPRD Gresik Muhammad Zaifudin saat bertemu OPD mitra untuk tanya pelaksanaan program. Foto: Ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Komisi IV DPRD Gresik yang membidangi kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan turun langsung ke sejumlah OPD mitra untuk memastikan kerja-kerja layanan publik berjalan baik.

Kegiatan itu dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV, Muhammad Zaifudin. "Saya bersama anggota turun langsung ke OPD mitra kami untuk memastikan kerja-kerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat berjalan baik," kata Zaifudin kepada HARIAN BANGSA, Kamis (24/10/2024).

Baca Juga: Kabel Utilitas Masih Semrawut Meski Ada Perda di Gresik

Disampaikan Zaifudin, kegiatan tersebut juga dalam rangka mengetahui problem-problem yang dihadapi OPD dalam menjalankan program yang telah dicanangkan.

"Kami turun ke OPD-OPD untuk mengetahui problematika yang dihadapi dalam memberikan pelayanan masyarakat, sehingga bisa dicarikan jalan keluar bersama-sama," tutur anggota Fraksi Gerindra ini.

Sejumlah OPD yang menjadi mitra Komisi IV antara lain Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBPPPA), dan Dinas Kesehatan (Dinkes).

Baca Juga: Jelang Tutup Tahun 2024, DPRD Gresik Paripurnakan Pembahasan 6 Raperda

Saat bertemu Kepala Disnaker, Zainul Arifin, jajaran Komisi IV mempertanyakan soal ketenagakerjaan dan langkah Disnaker dalam menangani angka pengangguran di Kabupaten Gresik yang masih tinggi.

Zaifudin menegaskan, pengangguran di Kabupaten Gresik menjadi salah satu atensi DPRD dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan untuk dituntaskan.

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Gresik Minta Pemkab Mitigasi Banjir Kota

"Kami tanyakan jumlah pengangguran saat ini dan langkah Disnaker menangani problem ini, termasuk kendalanya," tuturnya.

Menurutnya, masyarakat saat ini mempertanyakan komitmen pemerintah dalam menangani angka pengangguran. Bahkan, masyarakat kerap melakukan aksi turun jalan dan demo untuk menuntut pekerjaan.

Seperti demo yang baru-baru ini dilakukan oleh ratusan warga Watuagung, Tajungwidoro, dan Kramat, Pulau Mengare atau Mengare Kompleks, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik.

Baca Juga: Respons Wakil Ketua DPRD Gresik soal Banjir di Kawasan Kota

Mereka menggelar demo di depan Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate, Kecamatan Manyar.

Dalam aksinya, massa menagih janji porsi 60 persen bagi warga lokal setiap ada lowongan pekerjaan di Smelter.

"Kondisi seperti ini tentu menjadi atensi kami di DPRD Gresik untuk segera dituntaskan," ungkap Zaifudin

Baca Juga: DPRD Gresik Minta Usaha Tambak Udang di Bawean Berhenti Aktivitas Sampai Perizinan Lengkap

Sementara saat di Dinas KBPPPA yang dipimpin Titik Ernawati , Komisi IV menanyakan soal penanganan keluarga yang berisiko terkena stunting.

Menurut Zaifudin, selama ini Pemkab Gresik telah menerapkan bermacam program dalam pencegahan stunting. Antara lain, mendorong remaja putri agar mengonsumsi tablet penambah darah di sekolah masing-masing.

Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas

Kemudian, mengintegrasikan data stunting melalui aplikasi Gresik Urus Stunting (GUS), hingga mencanangkan program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita stunting.

"Upaya ini telah berbuah hasil. Angka stunting di Kabupaten Gresik terus menurun. Pada tahun 2021 berada di angka 21%, turun hingga 10,6% di tahun 2023, dan target tahun 2024 di bawah 1 digit (10 persen)," terangnya.

Adapun saat bertemu Kepala Dinkes Mukhibatul Khusnah dan jajarannya, Komisi IV banyak mempertanyakan soal program Universal Health Coverage (UHC).

Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai

"Pertemuan ini juga dihadiri oleh KPM (Kepala Puskesmas)," katanya.

Dalam kesempatan itu, Komisi IV meminta penyamaan persepsi soal pendaftaran UHC bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis.

"Program UHC di Gresik sejauh ini sudah berjalan baik, namun masih dibutuhkan perbaikan-perbaikan," pungkasnya. (hud/rev)

Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO