Peserta JKN dari Kediri Ingatkan Pentingnya Menjaga Pola Hidup Sehat

Peserta JKN dari Kediri Ingatkan Pentingnya Menjaga Pola Hidup Sehat Muslihah, salah satu peserta JKN dari Desa Bangsongan, Kecamatan Kayen Kidul, Kabupaten Kediri. Foto: Ist

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Menjalani gaya hidup sehat sudah lama diterapkan oleh Muslihah (60), salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional () asal Desa Bangsongan, Kecamatan Kayen Kidul. Pasalnya, menerapkan hal tersebutadalah upaya preventif untuk mencegah terjangkitnya suatu penyakit. 

Tidak cukup hanya menerapkan pola hidup sehat, memiliki jaminan kesehatan juga sangat penting untuk memberikan perlindungan terhadap risiko suatu penyakit dan pembiayaan yang tinggi. Muslihah menceritakan, dirinya menderita kolesterol dan asam urat lantaran tidak menerapkan pola hidup sehat di masa lalu.

Baca Juga: Mahasiswa dari Madiun Bagikan Pengalaman Bergabung dengan JKN: Lebih Tenang Hadapi Biaya Kesehatan

"Saya selalu mengonsumsi makanan berminyak dan tidak diimbangi dengan olahraga. Saat ini saya menderita kolesterol dan asam urat. Dulu itu saya memang tidak tahu kesehatan, baik di rumah atau sedang di luar makannya selalu gorengan. Akhirnya kolesterol saya tinggi bahkan mencapai 400, sampai saya tidak bisa jongkok. Saya bahkan menangis saking sakitnya,” paparnya beberapa waktu lalu.

Kini, ia menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan, karena ketika terserang suatu penyakit akan menghambat segala aktivitasnya. Pola hidup sehat juga diterapkan oleh Muslihah dengan cara melakukan aktivitas fisik seperti senam dan bersepeda. 

Hal tersebut dilakukan Muslihah setiap hari untuk menjaga tubuhnya supaya tetap bugar meskipun saat ini sudah memasuki usia senja. Bahkan, ia menjadi instruktur senam bagi para lansia di sekitar tempat tinggalnya. 

Baca Juga: Meskipun Terlindungi Program JKN, Mahasiswi dari Malang ini Tak Lengah Menjaga Kesehatan

Selain berolahraga, Muslihah juga menerapkan diet berupa intermitten fasting, di mana jendela makannya dalam sehari hanya 4 jam sedangkan selama 20 jam selebihnya untuk berpuasa.

“Selain pengobatan saya juga mengandalkan olahraga untuk hidup sehat. Tiap hari saya olahraga satu jam, diawali dengan senam di rumah, habis senam gowes sepeda keliling desa sekalian mencari sinar matahari supaya mendapatkan asupan vitamin D," ucapnya. 

"Kebetulan juga saya jadi instruktur senam ibu-ibu lansia tiap hari rabu dan minggu. Saya juga melakukan IF, mulai jam 7 sampai jam 11 siang buka puasa, selebihnya puasa. Sarapan saya telur rebus atau ubi rebus. Saya juga sudah mengurangi makanan gorengan yang tidak sehat,” imbuhnya.

Baca Juga: Polri Uji Coba Syarat Kepesertaan Aktif JKN bagi Pemohon SIM di Malang Raya

Setelah menerapkan pola hidup sehat, ia telah merasakan perubahan yang baik dalam tubuhnya. Kadar trigliserida yang semula tinggi perlahan mulai menurun. Peran dalam kehidupan Muslihah turut membantu dirinya untuk mengontrol penyakit yang dideritanya. 

Melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang disediakan oleh , ia bersyukur karena dapat memantau kesehatannya dengan lebih baik.

“Alhamdulillah efek sampingnya sekarang sangat bagus, badan tidak ada keluhan sama sekali. Kadar trigliserida yang tadinya 400 sudah mulai turun ke 200. Dulu belum pernah IF dan olahraga, tiap bangun tidur badan selalu kesemutan. Makanya saya bangga sekali adanya Prolanis, selalu ada pengecekan rutin jadi bisa memantau kondisi kesehatan supaya penyakit saya tidak semakin parah,” katanya.

Baca Juga: BPJS Kesehatan Malang Permudah Peserta JKN Melalui PANDAWA

Kesan yang baik terhadap juga diberikan oleh Muslihah. Meskipun dirinya jarang menggunakan untuk berobat, dirinya tidak merasa rugi karena telah membayar iurannya per bulan. 

Bahkan, ia paham akan konsep gotong royong yang ditanamkan oleh . Menurut dia, meskipun tidak pernah menggunakan , iuran biaya yang dibayarkan dapat bermanfaat untuk menolong orang lain yang lebih membutuhkan.

“Adanya Program ini sangat bagus dan luar biasa. Saya dan keluarga jadi peserta tujuannya bukan untuk diri saya sendiri, saya juga niatkan untuk bersedekah. Kita tidak mengharapkan sakit ya, tapi dengan ikut juga sebagai bentuk cara kita untuk menolong secara tidak langsung kepada orang lain yang lebih membutuhkan layanan kesehatan,” pungkasnya. (uji/mar)

Baca Juga: Sinergi BPJS Kesehatan dan Poltekkes Malang Sukseskan Program JKN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO