GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga yang tinggal di sekitar PT Gresik Jasatama, di Jalan RE Marta Dinata Kelurahan Kebungson Kecamatan Gresik, yakni Desa Lumpur, Kroman, Kemutran, Pakelingan dan Blandongan menggeruduk kantor Bupati, di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo, Kebomas, Selasa (8/9).
Mereka mendesak agar Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto segera menutup pabrik polutan tersebut. Sebab, debu batu bara dari pabrik tersebut dianggap sangat mengganggu ketenangan warga.
Baca Juga: Tuntut Tenaga Kerja, Warga Mengare Komplek Gresik Demo Smelter PT Freeport Indonesia
Selain itu, keberadaan pabrik tersebut juga mencemari lingkungan warga sekitar dan menimbulkan berbagai penyakit seperti asma, gatal-gatal dan saluran pernapasan. "PT Gresik Jasatama telah banyak merugikan warga. Banyak timbul penyakit kulit akibat debu bongkar muat batu bara perusahaan tersebut, seperti gatal gatal, paru paru dan infeksi saluran pernapasan," ujar Lisa (34), warga Blandongan Kecamatan Gresik di kantor Pemkab Gresik.
Menurut dia, keberadaan PT Gresik Jasatama semakin lama semakin menyengsarakan warga dengan munculnya penyakit yang disebabkan akibat aktifitas bongkar muat tambang batu bara itu. Karena itu, warga mendatangi kantor Bupati untuk menuntut keadilan dan meminta agar segera menghentikan aktivitas kegiatan bongkar muat batu bara.
"Warga sudah merasa bosan dengan janji janji manajemen PT Gresik Jasatama. Dulu pernah diadakan audensi pertemuan, namun sampai sekarang hasilnya nol," ungkapnya.
Baca Juga: Kejari Gresik Periksa 8 Orang Buntut Dugaan Penyimpangan Beras CSR Desa Roomo
Menanggapi demo warga, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto mengatakan jika pihaknya Kamis (10/9) kamis nanti akan bertemu dengan manajemen PT Gresik Jasatama, beserta camat, lurah, tokoh masyarakat, perwakilan warga dan institusi terkait untuk merundingkan tuntutan warga.
Sambari mengaku jika pihaknya tidak bisa serta merta langsung menutup PT Gresik Jasatama seperti yang dituntut oleh warga. "Kalau ditutup nanti gimana dengan pekerjanya, jadi kan nganggur. Makanya, akan kami selesaikan dengan sebaik-baiknya tanpa merugikan pihak manapun," jelasnya.
Bupati berjanji akan menegakkan aturan dalam penanganan tuntutan warga tersebut. "Aturan tetap aturan, kalau PT Gresik Jasatama merugikan masyarakat itu tidak boleh dan aturan harus di tegakkan," pungkasnya. (hud/rvl)
Baca Juga: Beras dari Dana CSR Bau dan Tak Layak, Warga Desa Roomo Gresik Demo Kades
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News