Pimpin PII Gresik Periode Kedua, Berikut Program Awang Djohan Bachtiar

Pimpin PII Gresik Periode Kedua, Berikut Program Awang Djohan Bachtiar Awang Djohan Bachtiar (bawa bendera pataka) usai dikukuhkan jadi Ketua PII Gresik periode 2024-2027. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Awang Djohan Bachtiar kembali terpilih menjadi Ketua Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Cabang Gresik untuk periode 2024-2027. Sebelumnya, ia menjabat Ketua PII Cabang Gresik periode 2021-2024.

Pengukuhan Awang menjadi Ketua PII ditandai dengan penyerahan bendera pataka dari Ketua PII Jawa Timur Gentur Prihantono kepada Awang di GOR Tri Dharma Petrokimia Gresik, Minggu (3/11/2024).

Baca Juga: Tim Melek Industri Bedanten Gresik Gelar Giat Religi

Usai dikukuhkan, ia menyampaikan sejumlah program yang akan dijalankan untuk masa jabatan periode 2024-2027 dan yang telah dilakukan di periode 2021-2024. Dalam periode pertama memimpin PII Gresik, ia sudah mengeluarkan sejumlah inovasi baru, terutama dalam ketahanan pangan di laut.

Disebutkan olehnya, Gresik merupakan nomor 4 penghasil kerang nasional. Tapi nilainya sedikit lantaran banyak yang harus diperbaiki karena di kerang banyak logam berat, seperti yang didapat dari nelayan di pesisir utara Kota Pudak.

"Kami sudah berinovasi membuat alat deporasi yang berfungsi menghilangkan logam berat di kerang sehingga tidak hanya meningkatkan produksi namun juga menambah nilai jual ke market lebih mahal khususnya yang ekspor. Tidak hanya untuk kerang yang sudah besar, bibit kerang yang masih kecil juga bisa ekspor ke Thailand, China dan Korea," ungkapnya.

Baca Juga: Tiga Tim Capres-Cawapres di Gresik Adu Gagasan

PII Gresik, kata Awang, juga berhasil memanfaatkan Poliuretan dari bekas isolasi tangki Amoniak menjadi Lifeboat (sampan) untuk dimanfaatkan saat ada banjir di Gresik utara.

"Dengan Life Boat buatan kami ini evakuasi masyarakat yang terkena musibah banjir akan semakin mudah karena alat ini sudah bisa difungsikan dan lebih nyaman ketimbang perahu karet, Life Boat ini dengan diketinggian air 20 cm saja sudah bisa difungsikan," bebernya.

Selanjutnya untuk periode kedua, Awang tetap ingin memberikan ruang bagi insinyur di Gresik untuk bisa memberikan kontribusi positif yang tepat guna.

Baca Juga: Ganti Ketua Umum, RGS Indonesia Gelar Tasyakuran

"Sehingga di Gresik ada kesulitan apa, misal di Gresik di wilayah bagian selatan mesti banjir kami bisa berkontribusi," katanya.

Ke depan, lanjut Awang, bagaimana PII Cabang Gresik bisa membuat sesuatu yang tadinya dibilang limbah tapi bisa berguna untuk yang lain.

"Di Gresik potensi sangat besar dan di luar negeri ada contoh yang bisa diterapkan ditambah ada inovasi yang lain yang harus kita tambahkan," pungkasnya.

Baca Juga: Respons Situasi Pandemi, Gresik Movie Rilis Film ​"Terkadang Kita Hanya Butuh Pelukan"

Sementara itu, Ketua PII Jawa Timur, Gentur Prihantono, menyampaikan PII di Jatim sudah ada 33 cabang dari 38 kabupaten dan kota. Sehingga, terbanyak di Indonesia.

"Tidak gampang membentuk kepengurusan PII. Karena mencari insinyur yang profesional tak gampang. Yang banyak ST (sarjana teknik). Untuk menjadi insinyur harus sekolah STRI dulu," katanya.

Di Jawa Timur kata Guntur ada delapan perguruan tinggi (PT) untuk pendidikan insinyur, yakni Brawijaya, ITS, Petra, Widya Mandala,,Unej, Untag, Unesa, dan Universitas Muhammadiyah.

Baca Juga: Temui Gus Iwan, IWNU Gresik Diskusi untuk Kemajuan Gresik Baru

Disinggung di era ITE, era AI (Artificial Intelligence (Ai) keberadaan insinyur akan tergerus dengan robot, Guntur menandaskan bahwa insinyur tak akan tergerus dengan robot.

"Kalau terancam pakai robot tidak, karena yang pakai robot itu di dunia industri, di konstruksi memang ada yang meggunakan beton pracetak sehingga tinggal pasang.

Tapi tetap menggunakan insinyur. Kita tak usah khawatir karena insinyur di Indonesia ini bisa bekerja di Singapura, Brunei Darussalam dan negara lain," ungkapnya.

Baca Juga: IWNU dan LAZISNU Gresik Gandeng Dishub Bagikan 200 Paket Sembako ke Sopir Angkot, Ojol, dan PKL

Disampaikan Guntur selama ini kolaborasi insinyur dengan pemerintah sangat jelas, sebab ada cabang di masing-masing daerah.

"Kita mengajak pemerintah, karena penyelenggara negara ada teknik di PU, di Badan Bencana, Pengadaan Barang dan Jasa, pertanian, kehutanan, itu orang insinyur semua, sekolah semua. Hanya karena Undang-Undangnya 2014 sudah 10 tahun sehingga terkesan masih belum ngegas," terangnya.

Pada kesempatan ini Gentur menekankan kepada para insinyur pentingnya kolaborasi dengan profesional dari berbagai bidang untuk menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan kebutuhan energi berkelanjutan.

Baca Juga: IWNU Gresik Serahkan 400 Paket Kebutuhan Pokok ke LAZISNU Untuk Warga Terdampak Covid-19

"Sinergi antar disiplin ilmu akan memperkuat kemampuan dalam menciptakan solusi-solusi inovatif untuk penyelesaian tantangan kerja yang semakin kompleks," terangnya.

Sekda Gresik, Achmad Washil Miftahul Rachman yang hadir mewakili Plt Bupati Gresik, Aminatun Habibah mengapresiasi peran PII Cabang Gresik dibawah kepemimpinan Awang Djohan Bachtiar.

ia berjanji akan mendorong terciptanya kolaborasi yang lebih intensif antara pemerintah dan PII.

Baca Juga: Bupati Gus Yani dan Wabup Bu Min Ajak Anggota Grup WA IWNU Kawal Pemerintahan Gresik Baru

"Pemkab Gresik akan memberikan dukungan sekaligus melakukan kolaborasi dengan PII dan perguruan tinggi utamanya dalam mencetak tenaga ahli kontruksi maupun kebutuhan yang lain sesuai dengan kondisi sekarang," pungkasnya. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO