BANGKALAN,BANGSAONLINE.com - Puluhan Wartawan diadang dan tidak diperkenankan masuk untuk meliput Opening Ceremony (upacara pembukaan) POPDA XIV dan PAPERDA II Jawa Timur di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Selasa (5/11/2024) malam.
Panitia yang mengadang wartawan yang sudah memiliki tanda bukti meliput tidak diperkenankan masuk karena alasan penuh.
Baca Juga: Pemilik Warkop di Stadion Gelora Bangkalan Ngamuk, Tuding Petugas Tak Adil saat Warungnya Dirobohkan
Situasi sempat memanas lantaran terjadi nyaris bentrok antara petugas yang menjaga pintu, panitia dengan para wartawan yang meminta kejelasan.
Wartawan BANGSAONLINE dan HARIAN BANGSA juga dilarang meliput meski memiliki ID card dan kaos sebagai bukti sah untuk meliput Opening Ceremony.
Perwakilan dari puluhan wartawan mencoba bernegosiasi dengan petugas dan panitia. Namun, tidak membuahkan hasil.
Baca Juga: Kunjungan Edukasi Bencana di BPBD Jatim Naik 59,7 Persen di Tengah Cuaca Ekstrem di Awal 2025
Ketua organisasi LIRA, Mahmudi juga tidak diperkenankan masuk meskipun sudah memiliki izin dan seragam sebagai tamu undangan.
"Ini wartawan, kenapa tidak bisa masuk, saya membela wartawan, agar dapat memberitakan Popda, kenapa dilarang," kata Mahmudi kepada panitia", kata Mahmudi.
Menurut Mahmudi, pelarangan ini tidak masuk akal. Sebab, para awak media Bangkalan juga berperan mensukseskan kegiatan POPDA XIV dan PAPERDA II Jatm.
Baca Juga: Tiga Hari Pencarian, Nelayan Bangkalan Korban Perahu Karam Ditemukan Tersangkut di Pohon Bakau
"Bangkalan sebagai tuan rumah, perlu media lokal memberitakan secara maksimal. Bagaimana, bisa menginformasikan atau memberitakan kegiatan, kalau panitia arogan, melarang masuk ke area OC, padahal momen OC sangat penting, bagi para jurnalis Bangkalan," ungkapnya saat bersama wartawan.
Dalih panitia yang melarang wartawan dan undangan masuk ke lokasi dikarenakan kapasitas lapangan SGB sudah penuh.
Salah seorang tamu undangan yang ada di dalam lokasi menginformasikan jika masih banyak kursi untuk tamu undangan yang kosong.
Baca Juga: Kuatkan Sinergi Pembangunan, Pemprov Jatim dan DKI Jakarta Tandatangani Adendum Kesepakatan Bersama
"Di dalam banyak kursi kosong," ujar salah satu tamu undangan yang enggan disebut namanya.
Sementara itu, Mahmudi menuding jika pelarangan bagi awak media masuk ke lapangan SGB merupakan sebuah kesengajaan.
"Jika saya tidak masuk tidak apa -apa, yang penting adalah wartawan. Agar wartawan Bangkalan, bisa menyebarkan kegiatan Popda dari pembukaan hingga penutupan nanti, jangan sampai kegiatan super akbar ini di cedera karena hal hal kecil. Mungkin, ini bisa bagian sabotase, dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin menggagalkan kegiatan Popda di Bangkalan," ujarnya.
Baca Juga: Diwawancara CNA Singapura, Khofifah Sosialisasikan Jatim Sebagai Gerbang Baru Nusantara
Ia juga menegaskan bahwa jika wartawan diperbolehkan masuk, bisa diatur agar lebih fleksibel. Karena dalam tugasnya wartawan tidak membutuhkan kursi untuk meliput.
Sebagai kekecewaan para awak media Bangkalan, para jurnalis membakar ID Card dan kaos POPDA XIV dan PAPERDA II Jawa Timur.(uzi/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News