Dilaporkan Tim Ikfina ke Bawaslu, Kiai Asep: Saya Mundur dari ASN karena Masuk TKN Prabowo

Dilaporkan Tim Ikfina ke Bawaslu, Kiai Asep: Saya Mundur dari ASN karena Masuk TKN Prabowo Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto foto bersama dengan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, saat berkunjung ke Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Ahad (21/5/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto dilaporkan ke Bawaslu oleh relawan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Mojokerto nomor urut 1 Ikfina Fahmawati-Sa’dulloh Syarofi (Idola), Senin (18/11/2024).

Relawan Ikfina yang menamakan diri Nderek Kiai Majapahit dan Loyalis Ikfina (LOBI) itu melaporkan Kiai Asep terkait dugaan pelanggaran netralitas ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam pagelaran Pilkada Kabupaten Mojokerto.

Baca Juga: Kedatangan Kiai Asep dan Tim Mubarok di Pasar Bangsal Disambut Antusias Pedagang dan Warga

Saat melapor ke Bawaslu Kabupaten Mojokerto, para relawan Ikfina itu didampingi Achmad Arif, Ketua Tim Pemenangan Idola sekaligus Divisi Hukum dan Akvokasi, Achmad Maulana Robitoh dan Mujiono.

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim saat menjadi imam shalat dhuhur di Masjid Raya KH Abdul Chalim Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Tampal Prabowo Subianto menjadi makmum, Ahad (21/5/2023). Foto: MMA/BANGSAONLINE

Baca Juga: Survei Cabup-Cawabup Mojokerto Terbaru, Ikfina-Gus Dulloh 34,8%, Gus Barra-dr Rizal 62,1%

Namun laporan itu tampaknya salah alamat. “Saya kan sudah mengajukan pengundurkan diri dari ASN sejak saya diumumkan sebagai Dewan Pembina TKN Prabowo,” tegas Kiai Asep kepada BANGSAONLINE, Selasa (19/11/2024).

Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu mengaku menyampaikan surat pengunduruan diri dari ASN lewat Rektorat UINSA Surabaya.

“Surat pengunduran diri saya itu langsung diproses dan sekarang SK pensiun saya sudah turun,” tegas Kiai Asep yang selama pandemi Covid-19 turun ke pedagang kaki lima dan masyarakat Mojokerto untuk memberikan beras dan uang karena alasan agama dan kemanusiaan. Beras yang dibagi berton-ton.

Baca Juga: Kiai Asep Support Mubarok Berangus KKN Demi Wujudkan Mojokerto yang Adil, Makmur, dan Sejahtera

“Jadi saya mengundurkan diri dari ASN sejak 10 bulan lalu, saat menjelang Pilpres, karena saya harus all out untuk memenangkan Pak Prabowo,” kata putra KH Abdul Chalim, salah seorang ulama pendiri NU dan pejuang kemerdekaan RI yang pada November 2023 ditetapkan sebagai pahlawan nasional itu.

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim secara rutin membagikan beras berton-ton ke masyarakat Mojokerto, terutama menjelang Hari Raya. Saat pandemi Covid-19 Kiai Asep turun sendiri membagikan beras ke warga Mojokerto. 

Baca Juga: Di Hadapan Mendagri, Anggota DPR RI Ungkap Tumpukan Uang dan Pelanggaran ASN dalam Pilbup Mojokerto

Ia mengaku tak beban meski harus mundur dari ASN demi memenangkan Prabowo.

“Saya tak mau menodai Pak Prabowo. Karena itu saya harus mengundurkan diri dari ASN, meski orang menyatakan saya akan ada beban karena tak bisa menerima gaji lagi,” tegas Kiai Asep.

Kiai Asep mengaku, sejak menguduran diri ia tak lagi mengajar atau melakukan aktivtas terkait tugasnya sebagai ASN. “Saya juga tak mengirim asisten untuk mengajar. Dan saya juga tak mau menerima gaji lagi sejak saya mengundurkan diri,” tegasnya.

Baca Juga: Bimtek Saksi, Ratusan Relawan Mubarok Kutorejo Siap Menangkan Gus Barra-dr Rizal

Kiai Asep menyadari bahwa dirinya adalah seorang kiai. “Sebagai seorang kiai, ucapan dan tindakan saya harus sesuai dengan hukum,” tambahnya.

Sementara Wakil Sekretaris Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Timur, Malik Effendi , mengecam tindakan timatau relawan Ikfina yang melaporkan Kiai Asep ke Bawaslu. Menurut dia, relawan Ikfina itu tak paham tata krama politik.

“Seharusnya hati-hati , tak asal lapor tanpa melakukan pendalaman lebih dulu. Ini berpotensi menjadi pencemaran nama baik. Faktanya ternyata mereka salah. Kiai Asep sudah lama mengundurkan diri dari ASN,” tegas Malik Effendi sembari mengatakan bahwa tim Ikfina-Gus Dulloh sangat ceroboh.

Baca Juga: JKSN Kabupaten Mojokerto Deklarasi Dukung Khofifah-Emil dan Barra-Rizal

“Kiai Asep itu ulama besar, putra pahlawan nasional, pengasuh pesantren besar Amanatul Ummah yang santrinya puluhan ribu. Kiai Asep juga banyak jasanya untuk masyarakat Mojokerto,” tambah mantan anggota DPRD Jawa Timur.

"Bahkan nama Mojokerto terkenal secara nasional dan sampai internasional sampai Mesir, Maroko, Thailand dan negara-negara lainnya juga berkat jasa dan kebesaran Kiai Asep,” tegas Malik Effendi.

Senada dengan Malik Effendi, Ketua DPW Harian PAN Jatim Dr Achmad Rubaie juga menyayangkan langkah gegabah relawan Ikfina.

Baca Juga: Dibekali Kacang Sangrai, Posko Pemenangan Barra-Rizal-Khofifah-Emil Satu Paket, Masif sampai Desa

“Mereka suul adab, tak bisa membedakan orang besar dan orang banyak manfaatnya bagi masyarakat Mojokerto. Silakan beda pilihan politik dan bersaing untuk memenangkan pertaruangan Pilbup tapi akhlak dan moralitas politik harus tetap dikedepankan,” kata mantan anggota DPR RI itu.

Menurut Achmad Rubaie, presiden saja sangat hormat kepada Kiai Asep. Bahkan para menteri mencium tangan Kiai Asep. "Lah, orang-orang ini tanpa tabayun malah melaporkan Kiai Asep. Salah lagi laporannya," katanya sembari mengatakan bahwa tim Ikfina-Gus Dulloh sangat tidak cerdas. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO