SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersikukuh memilih abstain dalam Pemilihan Walikota Surabaya sekalipun sudah ada dua pasangan calon yang mendaftar sebagai kontestan dalam Pilwali 9 Desember mendatang. PKS juga tidak akan mengarahkan konstituen dan simpatisan PKS untuk mendukung dan memilih pasangan Risma-Wishnu atau pasangan Rasiyo-Lucy. Pernyataan itu disampaikan Ketua DPW PKS Jawa Timur, Hamy Wahjunianto.
"Pengurus dan kader PKS Surabaya akan memilih abstain di Pilwali Surabaya mendatang. Sedangkan untuk konstituen dan simpatisan juga tidak akan kami arahkan untuk mendukung salah satu pasangan," ujar politisi yang akrab disapa Ustadz Hamy itu, Kamis (10/9).
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
Menurut pria yang juga menjabat wakil ketua Komisi D DPRD Jatim, jumlah kader, simpatisan dan relawan PKS Surabaya mencapai 70 ribu orang. "Yah hampir separohlah yang akan abstain," ungkap Hamy Wahyunianto sembari menegaskan yang abstain hanyalah pengurus dan kader saja.
Pertimbangan utama pengurus dan kader PKS memilih abstain karena proses penyelenggaraan Pilkada Surabaya amburadul dan tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan, bahkan terkesan dipaksakan.
"Siapapun yang akan menjadi pemenang Pilkada Surabaya pasti rawan gugatan. Apalagi jika pasangan Rasiyo-Lucy yang menang, tentu PDIP tak akan tinggal diam untuk mempermasalahkan proses pencalonan yang dinilai melanggar aturan perundang-undangan,"tandas alumni pasca sarjana Unair ini.
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
Hamy juga tidak membantah, sikap politik yang diambil PKS juga akan diikuti parpol-parpol lain yang tergabung dalam Koalisi Majapahit yang sejak awal mempersoalkan proses penyelenggaraan Pilkada Surabaya karena menabrak aturan perundang-undangan yang berlaku. "Saya optimis, sikap PKS yang abstain juga akan diikuti parpol Koalisi Majapahit," pungkas mantan Direktur YDSF Al Falah tersebut.
Sementara,dipastikan gagal mendaftar sebagai Peserta Pilwali Surabaya, Pasangan Syamsul Arifin dan Warsito bergebas Move-On. Kedua politisi sekaligus Ketua Partai ini berupaya menghibur diri dari kekecewaan. “Saya rasa tidaklah. Kami tidak kecewa dengan sikap Golkar. Karena ini dinamika yang harus disadari bahwa partai ini, tengah ada gejolak internal,” ujar Syamsul, Kamis (10/9).
Meski demikian, hal ini menjadi pembelajaran bagi kedua partai tersebut untuk menentukan arah sikap politik yang nantinya akan memastikan bahwa persaingan Pilwali hanya akan diramaikan oleh PDIP maupun Koalisi Biru (Demokrat-PAN).
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
Hingga sore kemarin, kedua politisi tersebut masih berbincang di Kantor DPC PKB Surabaya. “Saya tak kembali pulang. Yah, kalau gagal itu sudah biasa. Namanya politik. Kami cooling down sementara,” terang Warsito seiring pamit undur diri kepada Syamsul.
Sebelumnya santer terdengar kabar pasangan Syamsul Arifin (PKB) dan Warsito (Hanura) akan mendaftarkan diri sebagai peserta Pilwali Surabaya. Keduanya bakal mendaftar apabila rekomendasi Partai Golkar untuk pasangan tersebut keluar. Namun, hingga penutupan pendaftaran, kabar mengenai rekom dari Partai Golkar kubu ARB tidak jelas.
Informasi yang dihimpun, rekom dari kubu Agung Laksono (AL), sudah ada titik terang telah diturunkan.“Kita menunggu ini. Kalau memang sudah ada kepastian (Rekom ARB), langsung akan berangkat,” ujar Syamsul lemas.
Baca Juga: Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU
Padahal, dikatakan adik kandung Menpora Imam Nahrawi ini, mereka sudah mempersiapkan dengan benar segala kelengkapan. Baik SKCK, LHKPN, dan berkas lainnya.
Sementara, menurut Warsitho, informasi awal yang telah diterima sebenarnya sudah ada titik terang. Itu menyangkut rekom yang diturunkan “Saya Selasa Ke Jakarta, bertemu dengan Pak AL dan rekom sudah saya lihat sendiri. Namun, belum ada kabar yang dari pihak ARB,” urainya. (mdr/lan/sta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News