BLITAR, BANGSAONLINE.com - Kemarau yang cukup panjang sejak awal tahun 2015 ini berdampak terhadap bencana kekeringan yang terjadi di 17 Desa se-Kabupaten Blitar.
Diungkapkan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Heru Irawan, saat ini sudah ada 17 Desa di enam Kecamatan se-Kabupaten Blitar yang mengalami kekeringan akibat musim kamarau yang cukup panjang pada tahun ini.
Baca Juga: Pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah Kabupaten Blitar Dihentikan, Berikut Penyebabnya
“Berdasarkan data dan laporan yang kami terima ada 17 Desa yang mengalami kekeringan dan meminta bantuan droping air bersih untuk kebutuhan rumah tangga,” kata Heru Irawan.
Ditambahkan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Mustofa, hingga saat ini laporan yang sudah masuk di BPBD sudah ada 17 Desa di 6 Kecamatan yang mengalami kekringan. Enam Kecamatan ini meliputi Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Binangun, Kecamatan Wates, Kecamatan Wonotirto, Kecamatan Bakung dan Kecamatan Kademangan.
“Saat ini 17 Desa tersebut mengalami kekeringan dan membutuhkan droping air bersih yang sudah kami lakukan sejakada laporan dari masyarakat dan perangkat Desa,” ujar Mustofa.
Baca Juga: Wujudkan Swasembada Pangan, Polres Blitar Tanam Jagung di Lahan Kosong
Menurut Mustofa saat ini setiap harinya BPBD Kabupaten Blitar telah mengirimkan droping air bersih sebanyak 6 tanki atau 24 ribu liter untuk dua Desa. Namun pihaknya belum bisa memprediksikan hingga kapan bencana kekeringan terjadi di wilayah Blitar Selatan utamanya.
“Selama musim kemarau, kami akan siapkan kebutuhan air bersih sesuai dengan kapasitas dan kemampuan angkut kami, namun kami juga berharap kepada masyarakat untuk menggunakan kebutuhan air bersih secukupnya sebagai efisiensi di Blitar Selatan khususnya,” jelasnya.
Bahkan pihaknya juga meminta pada Kepala Desa lain yang wilayahnya mengalami kekeringan untuk segera melaporkan kepada Bupati Blitar dengan tembusan kepada BPBD Kabupaten Blitar. “Sehingga kami akan segera menidaklanjutinya dengan memeriksa daerah tersebut,” terangnya.
Baca Juga: Sekda Izul Marom Pimpin Apel Peringatan Bulan Bhakti Karang Taruna Kabupaten Blitar
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Masykur, berharap kebutuhan air bersih yang menjadikan kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami kekeringan jangan sampai mengalami kendala. Untuk itu pihaknya juga meminta Pemkab melakukan rolling jika perlu untuk melakukan droping air bersih jika armada mengalami keterbatasan.
“Jangan sampai ada salah satu Desa melimpah air bersihnya, sementara Desa yang lain mengalami kekurangan. Sehingga jika perlu digilir jika mengalami keterbatasan armada. Namun kami berharap persoalan kekeringan ini bisa segera teratasi,” kata Masykur yang juga Ketua DPC PKB Kabupaten Blitar.
Sementara perlu diketahui sebelumnya pada awal Agustus lalu data yang masuk BPBD Kabupaten Blitar ada 2 Desa di Empat Kecamatan yang mengalami kekeringan meliputi Kecamatan Panggungrejo, Kecamatan Wontirto, Kecamatan Binangun dan Kecamatan Wates. Namun saat ini sudah mencapai 17 Desa dari 6 Kecamatan se-Kabupaten Blitar.
Baca Juga: Pjs Bupati Jumadi Hadiri Kalipang Festival, Ajang Gali Potensi Generasi Muda Blitar
Wilayah Kabupaten Blitar yang rawan kekeringan adalah di selatan. Daerah ini merupakan daerah pegunungan. Sementara untuk wilayah Blitar utara kondisinya relative aman dari kekeringan. Wilayah utara adalah daerah pertanian yang subur. Berbagai produk pertanian di hasilkan di Blitar bagian utara. (tri/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News