BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Nama masjid ini sangat eksentrik sekaligus indah serta penuh semangat kemajuan untuk masa depan. An-Nahdla atau An Nahda. Artinya kebangkitan. Masjid An-Nahdla berarti Masjid Kebangkitan. Bisa jadi juga bararti Kebangkitan Bojonengoro.
Masjid ini populer dengan Masjid Wisata Religi An Nahda. Sayang, nama yang indah dan mengandung semangat kemajuan dan modernitas itu kabarnya akan diganti.
Baca Juga: Minggu Siang Bojonegoro Diguncang Gempa 3,1M, Ini Kata BMKG
Benarkah? Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto mengaku akan menunggu usulan pengurus Masjid An Nahda.
"Sementara untuk nama masjid, kami masih menunggu usulan dari pengurus masjid," kata Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, usai shalat Jumat di Masjid An Nahda di Desa Sumberjo, Margomulyo, Bojonegoro, Jumat (27/12/2024), seperti dilansir Bojonegorokab.go.id.
Kini masjid ini viral di platform media sosial. Publik pun penasaran. Mulai dari orang awam hingga para tokoh memperbincangkan masjid beraksitektur klasik itu.
Baca Juga: Imbas Tiket Wisata Gunung Bromo Meroket Jelang Nataru: Wisatawan Sepi, Omzet Pelaku Usaha Anjlok
Masjid ini terletak di Desa Sumberjo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Kawasan ini merupakan daerah perbatasan dengan wilayah Ngawi, kebupaten paling barat Jawa Timur.
Mengutip laman Bojonegorokab.go.id, masjid megah ini dibangun sejak tahun 2021 hingga 2023. Berarti pada era Bupati Anna Mu’awanah. Yang menjabat bupati Bojonegoro periode 2018-2023.
Kepala Bidang (Kabid) Tata Bangunan Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro Beny Kurniawan menjelaskan bahwa tujuan pembangunan Masjid An Nahda ini supaya menjadi salah satu destinasi religi, rest area di wilayah barat Bojonegoro.
Baca Juga: Deklarasi Relasi Jamur, Ketua Dekopinwil: Jangan Sampai Jatim Dipimpin Selain Khofifah
"Untuk syiar Islam dan juga dapat meramaikan kawasan setempat agar perekonomian meningkat. Hal yang menarik, masjid di desain megah," kata Beny Kurrniawan saat itu, Selasa (17/1/2023).
Masjid An Nahdla dibangun di atas lahan seluas 2,9 hektare, dengan 1 lantai dan luas bangunan 6891,04 meter persegi. Dalam bangunan masjid itu tersedia ruang kantor dan perpustakaan.
Menurut Beny Setiawan, Masjid Kebangkitan ini dapat menampung 1.877 jemaah. Rinciannya, pada gedung utama bisa menampung sebanyak 396 orang, bagian serambi masjid 416 orang, bagian atas kolam 69 orang, dan bagian pelataran 996 orang.
Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Masjid Darussalam Trucuk Bojonegoro, Khofifah Bahas soal Perdamaian Gaza
Lahan parkirnya juga sangat luas. Terdiri dari parkir dalam dan luar. Parkir dalam bisa menampung 99 mobil. Sedangkan parkir luarnya dapat menampung 8 mobil dan 7 bus.
Kini Masjid An Nahda ini sudah rampung. Tapi kabarnya, masjid eksentrik ini belum diresmikan. Tak jelas, kenapa Pemkab Bojonergoro begitu lamban. Padahal masyarakat sudah banyak yang menunggu momentum itu.
Meski demikian pada Jumat (27/12/2024) lalu Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto bersama ratusan pejabat dan warga Bojonegoro melakukan shalat Jumat di Masjid Kebangkitan tersebut.
Baca Juga: Berangkatkan Jalan Sehat Hari Koperasi di Bojonegoro, Khofifah: Penggerak Ekonomi Kerakyatan
Pj Bupati mengatakan, pemkab sengaja menyiapkan masjid ini untuk digunakan masyarakat luas baik masyarakat Bojonegoro sendiri maupun masyarakat luar kota Bojonegoro.
Andriyanto juga berharap pembangunan masjid ini dapat meningkatkan keberkahan dan kesejahteraan sekaligus menggambarkan masyarakat Bojonegoro yang religius.
Adriyanto tampaknya akan mengubah nama masjid tersebut.
Baca Juga: Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan
Padahal nama An Nahdla atau kebangkitan sudah kondang dan viral. Kabarnya anggaran masjid megah ini mencapari Rp24 miliar sehingga menjadi rebutan 60 rekanan.
Yang pasti, keberadaan Masjid An Nahdla yang anggarannya dikabarkan Rp24 miliar itu sangat strategis untuk pengembangan Bojonengero bagian barat yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi.
Lebih-lebih untuk pengembangan wisata religi yang dipastikan berdampak positif, baik pada religiusitas sosial masyarakat maupun ekonomi masyarakat Bojonegoro dan sekitarnya. (MMA)
Baca Juga: Ratusan Jemaah MCA Bojonegoro Gelar Salat Iduladha dan Sembelih Hewan Kurban Hari ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News