SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Jawa Timur mendapat pujian dan apresiasi dari pemerintah pusat dalam upayanya yang konsisten mewujudkan lumbung pangan nasional. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 5 menteri Kabinet Merah Putih yang memberi apresiasi saat Rakor Bidang Pangan di Gedung Negara Grahadi, Selasa (7/1/2025).
Mereka adalah Menko Bidang Pangan, Menteri Pertanian, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Desa PDT, dan Menteri Perdagangan. Zulkifli Hasan mengatakan, Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan konsistensi dan memiliki infrastruktur di dalam menjaga stabilitas pangan secara nasional.
Baca Juga: Ning Lia Dukung RSUD Haji Bangun Gedung Khusus Program KJSU
Ia menyebut, capaian sektor pangan di Jawa Timur mampu menempatkan Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional. Zulhas menyampaikan luas Lahan Baku Sawah (LBS) Jawa Timur tahun 2024 mencapai 1,2 juta hektare (ha), dan 296 ribu hektare sawah di antaranya yang hanya sekali tanam atau belum optimal.
Menurut dia, luasan itu perlu dilakukan optimalisasi dengan melakukan dua kali tanam atau lebih dalam setahun, "Kalau Jawa Timur saja optimal, kita tidak perlu impor-impor beras dari negara lain."
Stabilisasi pangan di Jatim ini, dianggap berdampak pada harga beberapa komoditas yang terbilang terjaga sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) maupun Harga Acuan Pemerintah (HEP). Menurutnya, hanya komoditas cabai yang mengalami kenaikan. Begitu juga dengan hasil perikanan tangkap di Jawa Timur.
Baca Juga: Dampingi Pembantu Presiden di Sidoarjo, Pj Gubernur Jatim Pastikan Harga Bapok Stabil dan Stok Aman
Oleh sebab itu, Zulhas mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan Pemprov Jatim dan jajaran Forkopimda Jatim. Termasuk kepada Bupati Walikota di Jawa Timur yang telah berupaya menjaga kestabilan harga komoditi dan mengoptimalkan seluruh sektor pangan.
"Saya terima kasih Bapak Gubernur, Bapak Pangdam dan Bapak Kapolda Jatim, semua bapak ibu bupati/walikota, Jawa Timur termasuk provinsi dengan produksi yang terbaik di Tanah air yang tercinta ini," ucapnya.
Lebih lanjut, ia mengingatkan bahwa sesuai dengan Asta Cita Presiden Prabowo yang salah satunya yaitu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.
Baca Juga: Adhy Karyono Apresiasi Komitmen Pemerintah Perbaiki Saluran Irigasi di Jawa Timur
Dalam salah satu poin Asta Cita tersebut menempatkan swasembada pangan menjadi sektor pendorong kemandirian bangsa dan menjadi fokus pemerintah saat ini.
"Ini menjadi momentum untuk menyejahterakan petani karena Presiden Prabowo sangat konsen di sektor pangan," katanya.
Baca Juga: Perda Resmi Ditetapkan, Adhy Karyono Yakin BPR Jatim Dongkrak Ekonomi dan Ajak UMKM Naik Kelas
Sementara itu, Menteri Pertanian RI (Mentan) Amran Sulaiman memandang jika swasembada beras bisa terwujud jika seluruh area di Pulau Jawa bisa menyerap beras petani.
Mentan Amran menggambarkan, daerah penghasil beras seperti Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah harus terus di dukung dengan memberikan pupuk kepada petani, memperhatikan irigasi pada area persawahan hingga menyerap hasil petani untuk disimpan di Bulog.
"Bangkalan tadi ini baru start panen, ini menunjukkan bahwa panen kita akan meningkat dibanding tahun lalu," ungkapnya.
Baca Juga: Pj. Gubernur Jatim Apresiasi Kemkomdigi Ajak UMKM Malang Naik Kelas Lewat Digitalisasi
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan RI Budi Santoso menyebut bahwa kondisi perdagangan dan pangan di Jatim dalam kondisi stabil dimana harga sejumlah kebutuhan bahan pokok relatif stabil. Meskipun terdapat beberapa komoditas yang mengalami kenaikan.
"Harga-harga di Jawa Timur memang relatif stabil stabil, bagus," sebutnya.
Selanjutnya, Menteri Kelautan dan Perikanan RI Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, bahwa komoditi ikan juga memiliki kandungan protein yang sangat tinggi jika dibandingkan dengan udang, ayam, daging sapi dan telur. Sementara hasil ikan tangkap Jawa Timur juga luar biasa dibanding provinsi lain.
Baca Juga: Hari Braille Sedunia, Khofifah: Momentum Peningkatan Hak Disabilitas Netra
"Ikan Jawa Timur baik budidaya dan ikan tangkap sangat besar sekali, bahkan kalau surplus bisa ekspor USD1,5 miliar hanya dari ikan saja. Maka kami akan mengoptimalkan area produktif di wilayah Pantura seperti tambak udang, lobster, rumput laut dan komoditas lain," paparnya.
Kemudian Menteri Desa dam Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto berkomitmen untuk membangun swasembada pangan di tingkat desa. Pihaknya mengatakan, 20 persen dana desa akan digunakan untuk ketahanan pangan.
"Kontribusi dana desa di Jatim sangat menentukan karena lebih dari 10 persen desa di Indonesia ada di Jawa Timur," ucapnya. (dev/mar)
Baca Juga: Resmikan RSIA Muslimat NU, Khofifah Berharap Dapat Membawa Berkah untuk Warga Tasikmalaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News