Kenaikan Elpiji Bersubsidi di Ngawi Berimbas ke Pengecer dan UMKM

Kenaikan Elpiji Bersubsidi di Ngawi Berimbas ke Pengecer dan UMKM Ilustrasi tabung LPG Kg

NGAWI,BANGSAONLINE.com - Harga eceran tertinggi (HET) gas bersubsidi 3 Kg naik sebesar Rp2.000.

Hal ini berimbas dari kenaikan HET, harga melon ditingkat warung ikut melambung.

Baca Juga: Harga Daging Ayam di Ngawi Mulai Naik Jelang Ramadhan

Data dari Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja (DPPTK) Kabupaten mencatat, per Senin (15/1/2025) HET gas Elpiji ukuran 3 Kg naik sebesar Rp2 ribu. Jika sebelumnya HET gas melon Rp16 ribu, saat ini naik menjadi Rp18 ribu.

Naiknya HET gas melon sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Pj Gubernur Jawa Timur nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024. SK itu telah diterbitkan pada 24 Desember 2024.

Samsiani (30) pemilik warung di Kecamatan Paron, Kabupaten mengatakan, saat ini dia menjual gas melon di harga Rp22 ribu. Harga jual yang dia tetapkan mengikuti harga kulakan di tingkat agen.

Baca Juga: Lampaui HET! Harga LPG 3 Kg di Palangkaraya Capai Rp40 Ribu

"Harga kulakan juga sudah naik, Rp18 ribu satu tabung gas Elpiji Kg. Saya jualnya sekarang Rp22 ribu," katanya.

Naiknya harga ukuran 3 Kg turut dirasakan para pelaku UMKM.

Murtini (54) pemilik warung makan di sekitar Kota berharap adanya kenaikan harga tidak lantas menyebabkan gas melon menjadi langka.

Baca Juga: Polresta Sidoarjo Bongkar Dua Gudang Sindikat Pengoplos Isi Tabung LPG

Dia mengaku belum berencana menaikan harga dagangannya.

"Belum berencana menaikan harga jualan. Paling mengurangi porsi saja. Kalaupun harganya naik, harapannya stok Elpiji Kg selalu ada," ungkapnya. (nal/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pencuri Tabung Gas Elpiji di Bali Dimassa Warga':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO