TUBAN, BANGSAONLINE.com - SL (44), seorang ibu rumah tangga warga Desa Siding, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban, harus berurusan dengan pihak kepolisian lantaran mencuri motor hingga sebanyak 7 kali.
Kapolsek Bancar, AKP Darwanto, mengungkapkan pelaku melakukan aksinya di beberapa wilayah. Pertama di wilayah Kecamatan Bancar dan Jatirogo Kabupaten Tuban, lalu yang kedua ada di Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Polsek Bancar Bekuk Wanita Pelaku Curanmor
Dari aksinya tersebut pelaku berhasil menggasak 7 motor berupa Honda Scopy, Vario, dan Honda Beat.
"Dari 7 motor itu yang berhasil kita amankan 6 kendaraan motor," terang Darwanto saat konferensi pers di Mapolres Tuban, Kamis (16/1/2025).
Modus operandinya, pelaku berkeliling mencari motor yang kuncinya masih menempel. Setelah melihat keadaan dan memastikan kondisi sepi, pelaku langsung melakukan aksinya.
Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Belum Ada di Tuban, ini Penyebabnya
Setelah berhasil membawa kabur motor, tersangka menjualnya kepada penadah yang berada di Desa Banjarjo, Kecamatan Bancar.
"Usai mendapatkan motor curian, lalu dijual ke salah satu orang di Desa Banjarjo," tambahnya.
Darwanto melanjutkan, tersangka menargetkan motor milik ibu-ibu yang mengantar anaknya mengaji atau sekolah. Selain itu, motor milik warga yang sedang berobat ke puskemas juga turut digasak.
Baca Juga: DBD di Tuban Capai 33 Kasus Dalam 11 Hari
Pelaku sendiri berhasil ditangkap di rumahnya setelah petugas melakukan penyidikan lebih lanjut.
"Jadi sasarannya benar-benar orang yang lalai, dan kuncinya masih tertempel di motor," jelas mantan Kapolsek Grabagan itu.
Ia pun meminta, kepada masyarakat agar selalu berhati-hati saat memakirkan motornya.
Baca Juga: Fakta Unik Belimbing Tasikmadu Tuban
"Jangan lupa selalu kunci ganda, sebab lengah sedikit maka motor akan raib. Pesan saya, masyarakat juga harus waspada," tukasnya.
Sementara itu, SL mengaku nekat mencuri motor lantaran terlilit utang di bank plecit atau bank keliling. Ia mengaku terpaksa utang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Karena terlilit utang, Pak, dan pekerjaan sulit," kata SL saat dimintai keterangan oleh Kapolsek Bancar. (wan/rev)
Baca Juga: Vonis 2 Terdakwa Kasus Korupsi APMD Tuban Lebih Ringan dari Tuntutan JPU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News