SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana mengklaim timnya sudah merencanakan strategi pemenangan di Pilwali Surabaya, Jawa Timur 2015. Bahkan, tagline apa yang akan digunakannya nanti. Katanya, semua sudah dipersiapkan secara matang.
Sayang, Risma masih enggan membeberkannya saat ini. Bahkan, terkait tagline apa yang digunakan, dia berdalih untuk kejutan.
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
"Kita sudah mempersiapkan segala macam hal. Persiapan untuk ke depan, tim sukses sudah merencanakan dengan baik. Nanti tim yang akan mengatakan segala sesuatunya," dalih Risma didampingi Whisnu usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pemenangan, Minggu (20/9).
Terkait masalah pejabat yang akan menggantikannya sementara waktu (Pjs), Risma juga menolak mengatakannya. "Pesan untuk Pj, apa yang sudah saya kerjakan dan apa yang belum, semua sudah saya persiapkan. Itu masalah hajat hidup orang banyak, agar semua bisa dikerjakan dengan baik," katanya yang kemudian disahuti Whisnu. "Itu nanti kita bicarakan. Itu masalah berbeda, nanti lain waktu saja," potong Whisnu.
Sementara saat ditanya ingin nomor urut berapa? Risma sigap menjawab tak mempermasalahkan nomor urut. "Soal nomor urut ya ndak tahu, kayak dukun aja," celetuknya sembari tertawa.
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
Bahkan, Risma juga enggan mengomentari pertanyaan soal keyakinannya akan memenangkan Pilwali Surabaya tahun ini. Terlebih lagi, sebagai calon patahana yang memiliki elektabilitas dan popularitas tinggi.
"Kita bukan Gusti Allah yang bisa menentukan semuanya, kok ngomong yakin. Dulu (Pilwali 2010) saya sering dijebak, tapi Tuhan sudah menakdirkan saya. Gusti Allah Maha Adil, jadi menang-kalah itu urusan Tuhan," tegasnya.
Seperti diketahui, pada 28 September mendatang, Risma-Whisnu selesai masabaktinya, dan akan digantikan oleh PJS, jika SK Menteri Dalam Negeri sudah terbit, dan apabila belum, akan dijabat oleh Plt dari sekertaris kota (Sekota).
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
Selanjutnya, Risma-Whisnu akan kembali mengikuti Pilwali Surabaya, 9 Desember mendatang. Pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari, yang diusung Demokrat dan PAN akan menjadi penantangnya. Dan pada 24 September mendatang, KPU Kota Surabaya, akan menetapkan pasangan Rasiyo-Lucy layak atau tidak menjadi lawan Risma-Whisnu di Pilwali Surabaya.
Sementara Juru Bicara Tim Pemenangan Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono mengatakan, Rakor yang digelar pihaknya adalah menyusun agenda pemenangan untuk jangka panjang. "Rakor Tim Kampanye hari ini diikuti oleh Paslon Risma-Whisnu. Ini untuk menyusun skenario jangka panjang pemenangan Paslon," kata Didik.
Sementara Ketua Tim Pemenangan Risma-Whisnu, Syaifudin Zuhri menjelaskan, Rakor Tim Pemenangan ini, selain menyusun rencana dan memetakan kekuatan juga untuk menyambut tanggal 24 September.
Baca Juga: Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU
"Tanggal 24 September nanti, kita optimis KPU akan menetapkan pasangan Rasiyo-Lucy, dan tanggal 25 Septembernya dilakukan pengambilan nomor urut," kata Ipuk, sapaan akrab Syafudin Zuhri.
Ipuk juga menjelaskan, pasca penetapan calon lawan Risma-Whisnu nanti, pihaknya akan menggalang kekuatan di tingkat bawah. "Kita juga akan melakukan konsolidasi ke bawah, di tingkat RW (Rukun Warga). Kita mohon do'anya," tegasnya.
Seperti diketahui, Pilwali Surabaya berjalan cukup alot. Selama tiga kali pendaftaran, pasangan yang diusung PDIP ini, tetap menjadi calon tunggal. Pada pendaftaran tambahan tanggal 3 Agustus lalu, Risma-Whisnu hampir memiliki lawan. Tapi sayang, Dhimam Abror-Haries Purwoko yang didaftarkan Demokrat dan PAN batal mendaftar. Sebab, Haries menghilang dari Gedung KPU Surabaya saat izin ke toilet.
Baca Juga: Rekap Pilkada Surabaya Tingkat Kecamatan Selesai: Risma-Whisnu 86,35%, Rasiyo-Lucy 13,65%
Kemudian, pada 11 Agustu, Demokrat dan PAN kembali mendaftarkan calon barunya, yaitu Rasiyo-Abror, saat KPU membukan kembali masa pendaftaran tahap dua. Sayang, pada tanggal 30 Agustus, pasangan ini dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) karena berkas Abror bermasalah.
KPU-pun membuka kembali masa pendaftaran untuk yang kesekian kalinya. Kali ini, pada 8 September, Demokrat dan PAN mendaftarkan Rasiyo-Lucy dan akan ditetapkan sebagai calon lawan incumbent pada 24 September mendatang. (lan/sta)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News