BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim terus memantau pola pergerakan tanah yang menyebabkan banyak rumah warga retak-retak di Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan.
Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mengatakan bahwa masyarakat untuk saat ini perlu menyadari besarnya risiko yang berpotensi timbul dari tanah bergerak ini.
Baca Juga: Target Vaksin PMK Capai 95 Persen di Jawa Timur
"Untuk sementara diungsikan dulu sambil kita tugaskan Dinas PU Cipta Karya Jatim bekerja sama dengan ahli geologi ITS untuk memetakan dan menganalisis fenomena ini. Apakah permanen terus bergerak atau tidak. Jadi rekomendasinya kita tunggu. Apakah ini masih layak untuk ditinggali atau ditinggalkan," paparnya
"kalau nanti keputusannya harus ditinggalkan, maka solusinya adalah relokasi atau pindah lahan ke kawasan aman yang memang bebas dari bencana. Kemudian akan kita bangun rumah sesuai dengan kebutuhan dan juga sesuai aturan serta kemampuan dari provinsi dan kabupaten/kota," pungkasnya. (rom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News