
BANGSAONLINE.com – Beberapa ahli mengatakan bahwa membatasi asupan makanan di siang hari dapat membantu mencegah masalah kesehatan dan meningkatkan kesehatan mental.
Umat Islam telah diperintahkan untuk berpuasa selama Bulan Ramadhan lebih dari 1.400 tahun yang lalu. Dulu, orang Yunanni kuno merekomendasikan puasa untuk menyembuhkan tubuh. Kini, beberapa ilmuan menganjurkan untuk melakukan puasa berselang atau intermittent fasting untuk mendapatkan manfaat bagi mental dan fisik.
Apapun bentuk puasanya, manfaat yang diberikan pada tubuh memang sudah diaminkan oleh para ahli. Mereka mengungkap bahwa membatasi asupan makanan di siang hari dapat membantu mencegah masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan obesitas, serta meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan.
Dengan tidak mengonsumsi makanan apapun, tubuh dapat berkonsentrasi untuk membuang racun yang ada karena tubuh sedang dalam keadaan beristirahat.
Seorang ahli gizi, Claire Mahy, mengatakan, “Puasa memungkinkan usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya. Hal ini juga dapat merangsang proses yang disebut autofagi, yaitu proses di mana sel-sel membersihkan diri dan membuang partikel yang rusak dan berbahaya.”
Tidak hanya itu, para ilmuan juga telah meneliti hubungan antara pola makan, kesehatan usus, dan kesehatan mental. Seperti yang dijelaskan Michael Mosley, seorang pembawa acara TV tentang biologi dan kesehatan, bahwa puasa dapat memicu pelepasan BDNF atau brain-derived neurotrophic factor di otak.
“Hal ini telah terbukti melindungi sel-sel otak dan dapat mengurangi depresi dan kecemasan, serta risiko demensia,” kata Mosley. (mg5)