Batas Sahur saat Imsak atau Adzan Subuh? Begini Penjelasan MUI

BANGSAONLINE.com - Salah satu sunah dalam menjalankan ibadah puasa adalah mengakhirkan makan sahur. Tujuan dari anjuran ini adalah agar umat Islam dapat mengisi asupan energi yang cukup untuk menjalani puasa sepanjang hari.

Sahur dianjurkan bagi orang yang hendak berpuasa, meski bukan termasuk syarat dan kewajiban puasa.

Umat Muslim biasanya memulai sahur di akhir malam dan mengakhirkannya saat waktu imsak, sekitar 10 menit sebelum adzan subuh dikumandangkan.

Namun, dalam beberapa situasi seperti terlambat bangun, tidak sedikit yang justru mengakhiri sahur bersamaan dengan berkumandangnya adzan subuh.

Lalu hal tersebut memicu pertanyaan dari banyak orang, pada jam berapa sahur sebaiknya dilakukan dalam Islam?

Dalam hadist riwayat Imam Bukhari dan Muslim, Anas bin Malik RA meriwayatkan bahwa Zaid bin Tsabit RA berkata:

“Kami makan sahur bersama Nabi SAW, kemudian beliau berdiri untuk shalat.” Aku (Anas) bertanya: “Berapa lama jarak antara sahur dan shalat Subuh?” Zaid menjawab: “Kira-kira (seukuran bacaan) lima puluh ayat.”

Dari hadis ini, dapat diperkirakan bahwa waktu sahur sebaiknya dilakukan sekitar 10-15 menit sebelum adzan Subuh.

Setiap wilayah memiliki waktu sahur yang berbeda, oleh karena itu, penting untuk memeriksa jadwal imsak yang telah ditetapkan oleh lembaga resmi; Kementerian Agama atau organisasi Islam terpercaya lainnya.

Sebagian orang menganggap bahwa waktu imsak merupakan batas akhir sahur, sehingga mereka berhenti makan saat imsak. Padahal, waktu sahur yang sebenarnya berakhir saat adzan Subuh berkumandang.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, Muhammad Cholil Nafis menjelaskan, batas waktu boleh makan dan minum saat sahur adalah adzan subuh.