SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pengundian nomor urut pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya telah dilakukan di Kantor KPU Kota Surabaya, Jumat (25/9). Dalam pengundian tersebut, pasangan petahana Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana (Risma-WS) memperolah nomor urut dua. Sedangkan pasangan Rasiyo-Lucy Kurniasari, (Rasiyo-Lucy) memperoleh nomor urut satu.
Meskipun masa kampanye baru akan dimulai pada 27 September mendatang, kedua pasangan calon memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memamerkan atribut dan slogan (tagline) masing-masing. Pasangan Risma-WS yang mendapatkan nomor urut 2, mengenalkan slogan berbahasa Inggris "Risma-Whisnu: Now and Then".
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
"Filosofi dipakainya tagline 'Now and Then' adalah untuk menggambarkan situasi pasangan Risma-Whisnu memimpin Surabaya kini dan nanti," kata Juru Bicara Pemenangan Risma-Whisnu, Didik Prasetiyono, Jumat (25/9).
Dikatakan Didik, makna dalam logo tagline memiliki arti dan filosofi tersendiri. Logo dengan icon satu "S" menunjukkan simbolisasi dwitunggal dan "S" juga melambangkan Surabaya yang hidup dalam semangat Risma dan Whisnu. "Kenyataan bahwa rakyat Surabaya bangga akan kepemimpinan incumbent selama ini dengan berbagai infrastruktur kota mulai taman, selokan dan pengelolaan saluran air untuk menghindari banjir diyakini tim Risma-Whisnu tidak bisa digoyahkan dengan cara apapun oleh lawan," kata Dikdong, sapaan Didik Prasetiyono.
Sementara itu, pasangan Rasiyo-Lucy mengenalkan slogan berbahasa Jawa Suroboyoan "mBangun Suroboyo teko Pinggiran" atau membangun Surabaya hingga pinggiran. Ketua Tim Pemenangan Rasiyo-Lucy, Agung Nugroho menyampaikan, slogan tersebut dipilih mewakili visi, misi serta program yang ditawarkan pasangan Rasiyo-Lucy.
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
Menurut Agung, pihak Rasiyo-Lucy beranggapan, pembangunan Surabaya hari ini masih terkonsentrasi di pusat kota. "Ke depan, seluruh Surabaya kita bangun sampai pinggiran. Agar seluruh warga Surabaya merasakan nikamtnya kue pembangunan Surabaya. Kita ingin memeratakan pembangunan," ujar Agung di kantor KPU Surabaya.
Sementara usai mendapatkan nomor urut, dalam sambutannya Rasiyo menyatakan nomor urut yang didapatnya sesuai dengan doa yang ia panjatkan ketika berziarah ke makam Bung Tomo.
"Saya tadi pagi sempat ziarah ke makam Bung Tomo sebelum mengikuti pengundian nomor urut. Alhamdulillah doa saya dikabulkan untuk mendapatkan nomor satu," terang Rasiyo.
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
Rasiyo menjelaskan, nomor satu memiliki makna yang istimewa. Meski nomor itu tunggal, tapi tidak bisa dikatakan ganjil sebab sesuai dengan keesaan Allah SWT. "Allah SWT itu esa. Dan Allah SWT itu menjaga hal hal yang harmonis sehingga sesuai dengan tagline kita Serasi (Sejahtera bersama pasangan Rasiyo-Lucy," ujarnya.
Sementara Tri Rismaharini memaknai nomor urut dua yang didapatnya, memiliki makna victory atau kemenangan. Itu merujuk angka nomor dua yang menyerupai huruf V. "Dua itu artinya victory dan dua periode," kelakar Risma, saat diwawancarai media usai pengundian nomor urut.
Dalam kesempatan itu, Risma juga berharap pelaksanaan Pilkada Surabaya berlangsung demokratis. Dengan demikian, kedua pasangan harus bersama-sama dalam mewujudkannya."Seluruh warga harus mensupport dan dukung program Pilkada Surabaya. Karena ini demi kebaikan Surabaya yang sudah dikenal dunia," harapnya. (lan/sta)
Baca Juga: Di Depan 700 Kiai MWCNU-Ranting NU se-Surabaya, Kiai Asep: Wali Kota Surabaya Harus Kader NU
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News