
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Operasi Pekat atau Penyakit Masyarakat akan digelar selama 12 hari ke depan, mulai 26 Februari hingga 9 Maret 2025.
Polrestabes Surabaya dan Polres Tanjung Perak setidaknya menargetkan penanganan beberapa aksi yang berhubungan dengan Operasi Pekat tahun ini, seperti premanisme, perjudian, penjualan miras ilegal, dan penjualan anak.
Baca Juga: Polsek Gayungan Kawal Kunjungan Polda Jatim saat HUT ke-25 Harian Bangsa
“Selama Operasi Pekat 2025 akan dilaksanakan oleh semua jajaran Kepolisian di Indonesia. Kategori penyakit masyarakat ini bisa dikatakan secara kompleks, namun secara detailnya saya masih belum menerima isi dari apa saja dalam pelaksanaan Operasi Pekat,” kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan, Rabu (25/2/2025).
Sedangkan keterangan yang dikutip dari beberapa Unit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, kategori premanisme adalah seseorang pelaku yang meminta minta pungli di suatu tempat usaha dan memeras korban.
Selain itu, pengeroyokan dan tawuran masuk dalam kategori premanisme, dalam hal ini adanya kelompok yang melakukan penganiayaan dan pemukulan disebabkan adanya kepentingan pribadi.
Baca Juga: KAI Daop 8 dan Unit PPA Polrestabes Surabaya Gelar Kampanye Antipelecehan Seksual di Lingkungan KA
Perjudian juga masuk dalam kategori penyakit masyarakat, di mana yang akan ditindak tegas lebih difokuskan perjudian manual, perjudian kartu, adu merpati, dan adu ayam, namun tidak menutup kemungkinan perjudian online juga menjadi target dalam Oprasi Pekat.
Sedangkan dalam penangkapan penjualan minuman keras (Miras) ilegal, bisa ditangani oleh 2 satuan, antara lain Satresnarkoba maupun Satsamapta.
Satresnarkoba menangani tangkapan bila unsurnya melanggar Undang Undang Kesehatan, sedangkan Satsamapta untuk tindak pidana ringan (Tipiring).
Baca Juga: Ayah yang Cabuli Putri Kandung Balitanya di Manyar Sabrangan Surabaya Diduga Kerap KDRT ke Istri
Penanganan bisa secara berbeda bila dalam penangkapan ternyata miras yang dijual berjumlah banyak, dan tidak mempunyai label resmi akan ditangani Satresnarkoba.
Apabila dalam penangkapan Miras yang dijual terdapat label resmi namun penjualnya tidak mempunyai izin, akan ditanggani oleh Satsamapta.
Sedangkan dari unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Kriminal mempunyai peran pemberantasan penjual anak anak atau Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). (rus/mar)
Baca Juga: Polrestabes Surabaya Tangkap Pelaku Pencabulan Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News