Lamongan Terancam Gagal Panen, 577 Ha Sawah Kekeringan

Lamongan Terancam Gagal Panen, 577 Ha Sawah Kekeringan

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Kemarau panjang mengakibatkan 577 hektare padi di 13 kecamatan dari 27 kecamatan di kabupaten Lamongan terancam gagal panen atau puso. Padahal beberapa daerah itu selama ini menjadi lumbung beras Lamongan seperti kecamatan Kedungpring maupun Sugio.

"Yang terdampak puso saat ini mencapai 577 hektare. Selain mengalami puso, terdapat pula tanaman padi yang sudah dilanda maupun terancam kekeringan," ungkap Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Lamongan, Aris Setiadi.

Baca Juga: Pemkab Lamongan Bangun 35 Titik Sumur Bor untuk Petani Tembakau Melalui DBHCHT

Luasan 577 hektare ini tersebar di 13 kecamatan meliputi Kecamatan Kedungpring (130 hektare), Modo (140 hektare), Solokuro (77 hektare), Bluluk (16 hektare), Tikung (59 hektare). Pun demikian dengan Kecamatan Brondong (55 hektare), dan Kembangbahu (4 hektare) serta Paciran (66 hektare).

Selain itu, ada beberapa kecamatan yang terancam alami gagal panen yakni Kecamatan Lamongan, Sarirejo dan Karanggeneng serta Turi. Ke-empatwilayah ini belum mengalami puso, tetapi dikategorikan serangan berat.

“Paciran, Karanggeneng baru ancaman. Rata-rata penyebab terjadinya gagal panenadalah faktor kekurangan air. Pasokan utama pertanian adalah air, kalau tidak ada air ya gagal," ujar dia.

Baca Juga: Lewat Metode Budi Daya Greenhouse, Produksi Melon di Lamongan Meningkat

Dia menjelaskan upaya penanganan termasuk menyelamatkan tanaman yang dilanda kekeringan terus dilakukan. Namun, diakuinya tahun ini petani tidak seberuntung tahun lalu. Aris Setiadi tidak menampik meluasnya gagal panen akan berdampak pada penurunan produktivitas tanaman padi yakni produksi beras.

"Yang pasti sangat berat, kondisi saat ini tidak mungkin mencapai 1 juta ton beras," aku dia.

Oleh karena itu, Dinas Pertanian berupaya secara maksimal membantu petani untuk mendapatkan air bagi pertaniannya.

Baca Juga: Gelar Temu Wicara Kontak Tani, Bupati Lamongan Berharap Petani Pahami Teknologi dan Modernisasi

"Tentu saja Dipertan tidak bisa sendirian harus bersama dinas lain. Sedangkan upaya yang akan dilakukan adalah untuk membuat sumur bor dibeberapa daerah," tandasnya. (ais/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO