
Karena Firaun adalah makhluk setengah dewa, dia nggak bisa mati seperti manusia biasa. Setelah meninggal, dia harus melewati pengadilan Osiris di dunia bawah.
Di sana, jantungnya akan ditimbang melawan bulu Ma’at. Kalau jantungnya lebih ringan dari bulu, berarti dia memimpin dengan adil dan layak masuk ke kehidupan abadi bersama para dewa. Tapi kalau lebih berat? Dia akan dimakan oleh Ammut, monster pemakan jiwa, dan lenyap selamanya!
Warisan Firaun dan Misteri Piramida
Firaun bukan cuma pemimpin, tapi juga perencana kehidupan setelah mati. Itulah kenapa mereka membangun piramida raksasa sebagai makam. Bukan sekadar tempat peristirahatan, tapi juga gerbang menuju keabadian.
Piramida seperti Piramida Giza milik Khufu adalah simbol kekuatan Firaun, yang menunjukkan bahwa meskipun dia manusia, dia akan tetap hidup sebagai dewa selamanya.
Firaun, Raja yang Dipilih oleh Para Dewa
Jadi, kenapa seseorang bisa diangkat jadi Firaun? Karena dia dipercaya sebagai wakil para dewa di bumi! Sejak zaman Menes hingga Cleopatra, setiap Firaun harus membuktikan dirinya layak memimpin, menjalani ujian dewa, dan akhirnya mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati.
Makanya, jadi Firaun bukan sekadar soal kekuasaan, tapi juga tanggung jawab besar yang berhubungan dengan takdir ilahi!
Gimana menurut kalian? Kalau kalian hidup di zaman Mesir kuno, apakah kalian mau jadi Firaun? Atau malah takut kena kutukan para dewa?