Dihadirkan saat Jumpa Pers, Mantan Ketua BNPM Surabaya Nyaris Tak Sadarkan Diri

Dihadirkan saat Jumpa Pers, Mantan Ketua BNPM Surabaya Nyaris Tak Sadarkan Diri MR, mantan Ketua Ormas BNPM Surabaya saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Jatim.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - MR, eks Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) BNPM Surabaya diduga pingsan saat konferensi pers terkait kasus pencabulan yang dilakukan terhadap anak tirinya di Mapolda Jatim, Senin (24/3/2025).

Pelaku nyaris tak sadarkan diri saat Wadirreskrimum Polda Jatim, AKBP Suryono, menjelaskan kronologi perkara yang menjeratnya.

Awalnya, MR memasuki gedung humas dengan posisi tangan diborgol. Pelaku didampingi 2 petugas Unit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim. 

Selama memasuki ruangan, keadaan fisik yang dialami pelaku baik-baik saja. Namun, saat Wadirreskrimum Polda Jatim menjelaskan bagaimana cara tersangka mencabuli anak tirinya, tiba-tiba tubuh MR lunglai, lemas, dan akan terjatuh. 

Oleh karena itu, proses pemaparan terhenti dan tersangka dikembalikan ke tahanan Tahti Polda Jatim. Ia terjerat pasal 82 jo pasal 76E Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

MR telah berkali-kali melakukan aksi pencabulan kepada anak tirinya sejak Desember 2024. Sehingga membuat korban, AS (15), yang masih duduk di bangku SMP di Surabaya, mengalami depresi sehingga takut pulang ke rumah.

Dalam jumpa pers, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, bersama Wadirreskrimum Polda Jatim, AKBP Suryono, menjelaskan bahwa tersangka mempunyai penyimpangan seks.

“Jadi pelaku ini akan puas bila alat kelaminnya dilihat oleh anak-anak. Kebiasaan menyimpang dengan korban dipaksa menyentuh alat kelamin. Selain itu, menontonkan video hubungan intim kepada anak-anak. Itu yang membuat tersangka puas,” kata Suryono.

Dijelaskan olehnya, tersangka menikah siri dengan seorang wanita yang mempunyai 2 anak pada 2022, salah satunya adalah korban. Mereka hidup serumah, dan karena salah satu anak tirinya menginjak remaja, MR tertarik dan memiliki sikap nyeleneh. (rus)