SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Barisan Ansor Serbaguna (Banser) NU Wilayah Jatim menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung Negara Grahadi, bertepatan dengan peringatan Gerakan 30 September (G-30 S) Partai Komunis Indonesia (PKI), Rabu (30/9).
Dalam aksi ini, mereka memberikan warning kepada pemerintah agar tidak meminta maaf kepada keluarga eks Partai Komunis Indonesia (PKI). “Permintaan maaf haram dilakukan oleh pemerintah, karena ideologi PKI sangat bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945. Wacana mendesak Presiden untuk meminta maaf kepada keluarga eks PKI harus dihentikan," ujar Wakil Kepala Satkorwil Banser NU Jatim Syafiq Syauqi, didampingi Kepala Sekretaris Markas (Kasetma) Satkorwil Banser NU Jatim, Edy Prianto.
Baca Juga: Napak Tilas Jejak Santri, Ratusan Banser di Jombang Kirab Merah Putih 300 Meter
Presiden, kata Gus Syafiq, jangan mau disetir dan didikte oleh pihak yang mau mengadu domba anak bangsa dan membangkitkan kembali PKI yang oleh pemerintah sudah dinyatakan sebagai organisasi terlarang.
"Kalau ada pihak yang ingin PKI bangkit, Banser bersama TNI/Polri dan elemen bangsa cinta NKRI siap berada di garda terdepan untuk melawannya," tandasnya.
Untuk itu, dalam peringatan G 30 S PKI, pihaknya mengimbau seluruh elemen bangsa untuk berperan aktif membentengi generasi muda dari ideologi komunis. Selain itu, seluruh jajaran Satkorcab juga diperintahkan berperan aktif mendeteksi dini gerakan komunis/PKI, simpatisan, beserta simbol-simbolnya di daerah masing-masing.
Baca Juga: Gandeng LBH Ansor dan KPAI, Pemkot Mojokerto Gelar Penyuluhan Hukum
"Jika ada indikasi gerakan PKI, segera laporkan pada Ketua Pengurus Cabang Ansor di kabupaten/kota dan langsung koordinasi dengan TNI/Polri," imbuh Gus Syafiq, yang juga Ketua PC GP Ansor Tuban ini. (nis/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News