
TUBAN, BANGSAONLINE.com - Jasa Raharja pastikan korban penumpang mobil minibus, warga Kecamatan Merakurak, Tuban yang mengalami laka dengan bus di Jl. Raya Pantura, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik mendapatkan santunan kecelakaan.
"Kami pastikan seluruh korban kecelakaan maut antara mobil Isuzu Panther dan kendaraan bus di Jalan Raya Desa/Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik mendapatkan santunan," kata Kepala Cabang Jasa Raharja Bojonegoro-Tuban, Syaiful Anwar saat melakukan verifikasi identitas korban kecelakaan di Desa Tuwiri Wetan, Kamis (10/4/2025).
Syaiful menyebut, santunan diberikan seketika kepada ahli waris setelah proses verifikasi selesai.
Pihak jasa raharja langsung datang ke rumah duka lantaran untuk melakukan pendataan dan verifikasi identitas para korban.
Ia menjelaskan, pihaknya melalukan upaya jemput bola untuk mendata dan memverifikasi identitas tujuh korban.
"Jadi yang menerima santunan merupakan ahli waris dari seluruh korban meninggal dunia merupakan warga Tuwiri Wetan. Sementara dari pihak bus, ada dua orang mengalami luka ringan, yakni sopir dan kernet," bebernya.
Selain itu, menurut Syaiful, korban luka yang kini dirawat di RS Ibnu Sina telah mendapatkan jaminan perawatan. Sementara untuk korban meninggal dunia, pihak Jasa Raharja akan segera melakukan pendataan ahli waris agar santunan bisa diserahkan secepatnya.
"Sesuai aturan dari Menteri Keuangan, masing-masing korban meninggal dunia berhak menerima santunan sebesar Rp50 juta. Dan korban luka-luka, biaya perawatan akan ditanggung maksimal Rp20 juta per orang, langsung dibayarkan ke rumah sakit," ucapnya.
Sementara itu, Kades Tuwiri Wetan, Wuji Santoso menyampaikan jika seluruh korban laka lantas pengantar umroh merupakan warganya yang tinggal di Dusun Kedungsari, RT 01/RW 04.
Wuji menerangkan, rombongan tersebut hendak mengantarkan anaknya, Muhammad Aqib (26), yang hendak umroh. Sebelum berangkat, keluarga menggelar hajatan dengan mengundang tetangga sekitar.
"Jadi yang mau umroh itu anaknya, Muhammad Aqib, dan keluarga lain hendak mengantar ke bandara," timpal kades.
Diketahui, ketujuh korban yang meninggal dunia adalah Akhmad Basuki (49 tahun) yang merupakan sopir, kemudian Besar (66 tahun), Muhammad Al Fatih (3 tahun), Hafiz Gandawiharja (17 tahun), Muhammad Aqib (26 tahun), Wiwik Sunarti (43 tahun), dan Lislikah (54 tahun).
Sementara itu, sopir bus Hino bernomor polisi S7707UA Suwarno (46 tahun) dan kernetnya, Khoirul Anam (23 tahun) mengalami luka-luka. (wan/van)