Sejoli Perawat dan Mahasiswa yang Bunuh Diri di Sidosermo Diduga Pasangan Kumpul Kebo

Sejoli Perawat dan Mahasiswa yang Bunuh Diri di Sidosermo Diduga Pasangan Kumpul Kebo Kamar kos lantai 2 di Jl Sidosermo Gg. XII yang digunakan bunuh diri sejoli sudah dipasangi police line. Foto: RUSMIYANTO/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Fakta baru terungkap dalam kasus tewasnya pasangan sejoli di kamar kos lantai dua Jalan Sidosermo Gang XII, Wonocolo, Surabaya, Kamis (10/4/2025) siang.

Kedua korban yang tewas diduga bunuh diri, yaitu Lukman Nul Hakim (27) warga Palengaan, Pamekasan, dan Nurul Aisyah (29) warga warga Mantup, Lamongan, diduga merupakan pasangan kumpul kebo alias belum menikah. 

Informasi ini didapat dari Adjid, Ketua RT 3 Jl. Sidosermo Indah Gg. X. Menurutnya, kedua penghuni kos itu belum pernah menyerahkan dokumen pernikahan. Baik dokumen menikah resmi maupun menikah siri. Termasuk kepada pemilik kos. 

Karena itu, Adjid tidak dapat memastikan jika ada isu yang menyebutkan bahwa kedua korban sudah melangsungkan nikah siri.

"Kalau mereka sudah nikah siri kami tidak tahu, karena dari pihak pemilik kos tidak pernah diberi legalitas surat nikah siri atau dilaporkan bahwa sudah nikah siri. Kalau keterangan pemilik kos Pak Haris, di tempat kosnya itu boleh tinggal bersama, asal sudah nikah sah, katanya seperti itu," ujarnya.

Menurut Adjid, korban Nurul Aisyah sudah lama tinggal di tempat kos milik Haris, sekitaran hampir 2 tahun.

"Sedangkan sang pria jarang terlihat saat mendatangi kos perempuan. Keseharian perempuan yang bekerja sebagai perawat di RS Ibu dan Anak, mengendarai mobil merah," ujar Adjid saat ditemui wartawan BANGSAONLINE.com, Sabtu (12/4/2025) siang.

Informasi yang dihimpun, Lukman adalah mahasiswa aktif salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya.

Lebih lanjut, Adjid mengungkapkan bahwa sebelum kejadian, Haris selaku pemilik kos sempat melihat Nurul Aisyah keluar kamar tidur menuju kamar mandi seorang diri, pada Rabu (9/4/2025) malam.

"Jadi tuan rumah ini sempat melihat penghuni kosnya, yaitu perawat ke kamar mandi sendiri. Tidak terlihat sang pria yang keluar dari kamarnya. Kemudian pada Kamis (10/4/2025) pagi, pemilik kos Bapak Haris serta putranya Bima keluar kota. Sedangkan Ibu Haris sudah beberapa hari berada di luar kota. Nah, siangnya kok ada kabar ada temuan sejoli tewas di kamar itu," pungkasAdjid.

Adapun penyebab kematian dan motif kedua korban melakukan bunuh diri, Polsek Wonocolo melalui Kanit Reskrim AKP Kusmianto mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.

Kusmianto mengungkapkan petugas menemukan jarum suntik bekas terpakai dan kantong obat cairan yang telah berkurang di kamar korban.

Dari temuan itu, Polsek Wonocolo melakukan cek labotarium ke dokter forensik RS Bhayangkara Polda Jatim tentang obat apa yang disuntikan.

"Sudah kita serahkan ke Labotarium Forensik RS Bhayangkara untuk diteliti kandungan apa yang terdapat di cairan obat yang disuntikan kepada kedua sejoli ini. Informasi hari Senin besok (14/4/2025) akan turun hasilnya," ujar Kusmianto singkat. (rus/rev)