JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sutiwi (45) terpaksa harus hidup dalam pasungan selama 20 tahun terakir karena oleh pihak keluarga dianggap memiliki kelainan atau ganguan jiwa. Setiap hari, Tiwi, begitu dia dipanggil harus tidur di lantai karena kaki kanannya diikat dengan rantai sepanjang satu meter di dalam kamar berukuran 2x3 meter. Tiwi menghabiskan seluruh waktunya di dalam pasungan, termasuk untuk urusan buang hajat. Hasilnya, bau tak sedap menyeruak dari dalam ruangan.
Perempuan berambut pendek ini pernah dikenal sebagai bunga desa di daerahnya. Lantaran dirinya menikah dengan lelaki yang tidak mendapat restu orang tuanya, Tiwi akhirnya depresi.
Baca Juga: Pria dari Tuban Tewas Tersangkut Kabel Putus di Jombang
"Dahulu sempat kerja di Surabaya dan kemudian menikah dengan lelaki pilihannya asal Kediri, namun dipisahkan oleh orang tuanya dan akhirnya bercerai," ujar salah satu tetangga Tiwi yang enggan namannya disebutkan.
Lebih lanjut menurut tetangga Tiwi tersebut, awal mula Tiwi dianggap kelainan jiwa karena sering mengoceh sendiri dan mengumpat kata-kata kotor kepada setiap orang yang ditemuinya.
"Dia juga suka mengamuk, kadang-kadang mengobrak-abrik barang yang ada di rumah, mungkin dengan dasar itu keluarga memasungnya," pungkasnya. (jbg1/rev)
Baca Juga: Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News