Lapas Kediri Gelar Operasi Gabungan, Temukan Sajam Rakitan dan Logam Berbahaya

Lapas Kediri Gelar Operasi Gabungan, Temukan Sajam Rakitan dan Logam Berbahaya Kalapas Kediri, Solichin (tengah) dan petugas gabungan. (Ist)

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Lapas Kelas IIA Kediri menggelar Operasi razia gabungan penggeledahan kamar hunian pagi ini, Jumat (25/04/2025). Kegiatan ini menjadi salah satu langkah tegas dalam menjaga ketertiban dan komitmen terhadap pemberantasan handphone, pungutan liar, dan narkoba (halinar) di dalam lapas.

Pelaksanaan razia melibatkan 100 personel gabungan dari berbagai unsur, diantaranya Lapas Kediri, Polres Kota Kediri, Polres Kediri, Subdenpom V/2-2 Kediri, BNN Kota Kediri, BNN Kabupaten Kediri, serta Kompi 1 Batalyon C Pelopor Satbrimob Polda Jatim.

Keterlibatan lintas instansi ini menjadi wujud sinergi yang solid antar aparat penegak hukum di wilayah Kediri. Rangkaian kegiatan dimulai sejak pukul 08.00 WIB dengan apel bersama di Aula Lapas Kediri.

Kegiatan dipimpin oleh Kalapas Kediri, Solichin, dan didampingi Kepala BNN Kediri dan Komandan Subdenpom Kediri. Tim dibagi menjadi sembilan regu, yang masing-masing terdiri dari personel gabungan. Setiap regu dikomandoi oleh satu petugas Lapas Kediri dan diberikan sasaran kamar tertentu sesuai blok yang telah ditentukan.

Seluruh blok hunian menjadi sasaran dalam penggeledahan, mulai dari Blok A, B, C, hingga Blok D yang merupakan blok wanita. Pemeriksaan berlangsung tertib dan kondusif, dengan warga binaan yang kooperatif dalam mendukung kegiatan tersebut. Situasi keamanan selama kegiatan berlangsung tetap terkendali hingga penggeledahan berakhir sekitar pukul 11.00 WIB.

Hasil penggeledahan menunjukkan tidak ditemukannya narkoba maupun alat komunikasi ilegal seperti handphone. Namun demikian, petugas berhasil menemukan sejumlah barang terlarang lainnya seperti senjata tajam rakitan dan benda logam berbahaya. Barang-barang tersebut telah diamankan dan akan segera diinventarisasi sebelum dilakukan pemusnahan.

Selaku penanggung jawab kegiatan, Solichin memberikan pengarahan kepada seluruh peserta razia, menekankan pentingnya profesionalisme, kehati-hatian, dan pendekatan humanis selama penggeledahan berlangsung.

Menurut Solichin, kondisi Lapas Kediri yang dihuni 946 warga binaan dari kapasitas ideal hanya 325 orang menjadi tantangan tersendiri. Oleh karena itu, pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan sistematis agar tidak ada ruang yang luput dari pengawasan.

Setiap sudut kamar WBP diperiksa, termasuk bagian tempat tidur, dinding, plafon, serta saluran-saluran tertutup lainnya.

Solichin menyampaikan apresiasi kepada seluruh personel yang terlibat.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Lapas Kediri serius dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang bersih dan aman. Kolaborasi lintas instansi seperti ini sangat penting dalam mewujudkan target zero halinar,” ujar Solichin.

Ditambahkan Solichin, bahwa kegiatan ini juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61. (uji/msn)