KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Korban meninggal dunia jama’ah haji asal Kabupaten Kediri dikabarkan telah bertambah dua orang. Dua orang tersebut yang dikabarkan meninggal dunia ialah Djaspandi warga Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten yang menjadi korban tragedi Mina dan Sri Ngatin warga Desa Sekoto, ,Kercamatan Badas, akibat meninggal dunia lantaran sakit.
Kepala Bagian Humas Kemenag Kabupten Kediri, Jose Paulo Ximenes membenarkan kabar ini. Ia mengungkapkan, salah satu korban yakni Djaspandi, sebelumnya dinyatakan hilang kontak usai tragedi Mina. “Memang benar tadi pagi kita mendapatkan kabar dari Makkah korban dari Kabupaten Kediri bertambah dua orang. Korban yang sebelumnya dikabarkan hilang kontak yakni Djaspandi sudah ditemukan dan dinyatakan wafat. Djaspandi ini sebagai ketua regu,” jelas Kabag Humas Kemenag Jose Paulo Ximenes.
Baca Juga: Banjir Banyakan Seret 3 Kendaraan, BPBD Kabupaten Kediri Siapkan Dapur Umum
Lebih lanjut Paulo, satu korban lagi yakni Sri Ngatin warga Desa Sekoto Kecamatan Badas, dikabarkan meninggal dunia akibat mengalami sakit. Menurutnya, dari hasil data, jemaah haji asal Kediri yang meninggal dunia kini menjadi bertambah 10 orang yang di antaranya 3 korban tragedy Mina dan yanbg ke 7 lantaran mengalami sakit. ”Dari ke 10 orang meninggal dunia ada di kloter 61 dan 62. Untuk terkait asuransi kami masih menunggu dari Kementerian Pusat,” ungkapnya.
Berikut nama-nama jemaah haji asal Kediri yang meninggal:
- Siti Muhanifah Desa Besuk Kecamatan Gurah,
- Rochmani Desa Kranggan Kecamatan Gurah,
- Djaspandi Desa Pranggang Plosoklaten,
- Siti Malikah Desa Pehkulon Kecamatan Papar,
- Asmuri Desa Pojok Kecamatan Wates,
- Partini Al Suparti Desa Rembang Kepuh Kecamatan ngadiluwih,
- Dewi Marokah Desa Balongjeruk Kecamatan Kunjang,
- Sutiah Desa Bangli kecamatan Ngadiluwih,
- Abdul Hanan Desa Badal Kecamatan Ngadiluwih,
- Sri Ngatin Desa Sekoto Kecamatan Badas. (kdr1/rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News