
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wagub Jatim, Emil Dardak, menegaskan bahwa saat ini RS Jiwa Menur mengalami peningkatan perawatan pada pasien dengan keluhan kecanduan judi online. Bahkan di antaranya ada juga yang usia remaja 14 tahun, bahkan 70 tahun.
Hingga Mei 2025, jumlah pasien RSJ Menur kisaran 51 pasien dengan indikasi adiksi atau kecanduan judi online. Sedangkan data tahun lalu, pasien karena kecanduan judi online sebanyak 68 orang, di mana mayoritas menjalani rawat jalan.
“Patut diwaspadai bahwa judol menyerang siapa saja tanpa mengenal usia,” kata Emil kepada wartawan pada Rabu (21/5/2025).
Melihat fenomena tersebut, ia mengaku hal ini menjadi kabar baik yang artinya bahwa ada peningkatan kesadaran dari masyarakat dan keluarga untuk memberikan pertolongan kepada anggotanya yang memang mengalami kecanduan atau adiksi pada judi online.
“Karena kecanduan adalah kondisi psikologis yang harus ditangani oleh pakar. Nah layanan ini sudah diverifikasi oleh Kemenkes RSJ Menur kita memiliki kompetensi untuk menangani itu,” ujarnya.
Lebih lanjut dipastikan olehnya, penanganan yang dilakukan di RSJ Menur dilakukan secara humanis, dan penanganannya bersifat solutif terhadap pasien yang mengalami adiksi.
Emil mengelak bahwa layanan di RSJ Menur ini bukan artinya pemerintah membantu untuk mengatasi utang judi online, namun yang dibantu adalah menghilangkan adiksinya.
“Jadi, ada yang stress gara-gara kalah judi. Kami tekankan itu beda ya antara kecanduan dengan stress kalah judi. Kalau orang stres kalah judi itu ada penanganannya namanya trauma healing. Tapi yang saat ini kita bicarakan adalah kecanduan, kecanduan tuh ada yang enggak bisa lepas gitu. Judi online ya, nah inilah yang kemudian diatasi,” paparnya.
Tak hanya rentang usia yang menjadi perhatian dalam hal ini. Namun juga dikatakan Emil bahwa pasien korban judol yang dirawat di RSJ Menur ternyata juga berasal dari berbagai latar belakang profesi.
“Yang menarik itu, ada yang pendidikannya S1 bahkan ada yang merupakan konsultan keuangan jadi mereka ini berbagai latar belakang. Artinya judol ini tidak memandang latar belakang dalam mencekleher mereka dan merasuki kecanduan adiksinya itu,” ucapnya.
Untuk judi online ada susunan saraf pusat yang terpengaruh, ada sebuah dopamin yang kemudian muncul yang menyebabkan ketergantungan, dan ini berkaitan dengan susunan saraf pusat sehingga ditangani oleh psikiatrik.
“Jadi, psikolog sama psikiater beda psikiater ini bahkan bisa meresepkan obat untuk menangani kondisi-kondisi kejiwaan gitu. Jadi yang ditangani di Menur ini ada yang inap dan ada yang bisa rawat jalan ya, karena dia bisa merugikan diri sendiri atau bahkan orang-orang terdekatnya,” pungkasnya. (dev/mar)