
Nilai outstanding piutang Perusahaan Modal Ventura posisi Maret 2025 mencapai Rp311,92 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 9,69 persen (YoY). Di sisi lain, perusahaan modal ventura menunjukkan perbaikan dalam kualitas piutang, tercermin dari penurunan rasio Non-Performing Financing (NPF) gross dari sebelumnya sebesar 15,59 persen pada Maret 2024, menjadi sebesar 4,30 persen.
"Total aset Lembaga Keuangan Mikro di wilayah kerja OJK Kediri meningkat pada posisi triwulan 1 2025 sebesar 4,35 persen (YoYdari quartal 1 2024) menjadi sebesar Rp122,03 miliar. Penyaluran pembiayaan meningkat sebesar 2,99 persen (YoY dari quartal 1 2024) menjadi sebesar Rp80,59 miliar. Sampai dengan Maret 2025, terdapat 15 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di wilayah Kantor OJK Kediri, yang terdiri dari 11 LKM Konvensional dan 4 LKM Syariah (Bank Wakaf Mikro)," urainya.
Diterangkan Ismirani, sebagai upaya pelindungan konsumen, OJK Kediri menyediakan Layanan Konsumen berupa pemberian maupun penerimaan informasi, konsultasi, maupun pengaduan masyarakat terkait sektor jasa keuangan.
Sampai dengan 30 April 2025, OJK Kediri telah menerima permintaan layanan konsumen sebanyak 470 layanan yang meliputi 246 surat pengaduan serta 224 permintaan konsultasi dan/atau informasi melalui media walk in maupun telepon.
Tiga besar topik layanan konsumen yang disampaikan antara lain perihal restrukturisasi/relaksasi kredit/pembiayaan (147 layanan), data SLIK (95 layanan), dan Fraud Eksternal (47 layanan). Berdasarkan klasifikasi sektor industri, sebagian besar layanan konsumen yang diterima berasal dari sektor Perbankan (45,11 persen) dan sektor perusahaan pembiayaan (20,43 persen).
"Sampai dengan April 2025, OJK Kediri telah menerima dan menyelesaikan permintaan SLIK sebanyak 3.124 layanan," tandasnya.
Sedangkan untuk kegiatan literasi dan inklusi keuangan sampai dengan Mei 2025, OJK Kediri terus mendorong penguatan literasi dan inklusi keuangan melalui program kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak. Program tersebut dilaksanakan melalui edukasi keuangan secara tatap muka, daring, maupun kampanye melalui media sosial dan media massa, serta beragam kegiatan sosial lainnya.
"Kolaborasi dan sinergi terselenggara berkat kerja sama OJK Kediri dengan Pemerintah Daerah yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), lembaga jasa keuangan, perguruan tinggi, serta stakeholders terkait sehingga dapat menjangkau 56.071 masyarakat di 13 kabupaten/kota di wilayah eks-karesidenan Kediri dan Madiun," ujar Ismirani.
Upaya peningkatan literasi keuangan ini sejalan dengan hasil survei indeks literasi dan indeks inklusi keuangan berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, masing-masing sebesar 66,46 persen dan 80,51 persen meningkat dibandingkan survei SNLIK 2024 yang menunjukkan indeks literasi keuangan 65,43 persen dan indeks inklusi keuangan 75,02 persen.
Sampai dengan bulan Mei 2025, OJK Kediri telah melaksanakan 39 kegiatan edukasi, antara lain:
1. Rangkaian GERAK SYARIAH 2025 selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang dilaksanakan di Kota Kediri, Kabupaten Ponorogo, dan Magetan dalam bentuk Training of Trainer School of Syariah DAI Khotbah, serta santunan dan edukasi kepada anak yatim.