Dihadiri Wamendiktisaintek, Uniska Kediri Gelar Wisuda Sarjana ke-44 dan Magister ke-35

Dihadiri Wamendiktisaintek, Uniska Kediri Gelar Wisuda Sarjana ke-44 dan Magister ke-35 Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Prof. Dr. Fauzan, saat menyampaikan orasi ilmiah bertajuk Menggapai Keberhasilan. (Ist).

Gus War, sapaan akrabnya, mengingatkan bahwa iman dan takwa harus menjadi fondasi utama dalam pembangunan bangsa, melebihi sekadar pengetahuan. Korupsi dan kemiskinan, menurutnya, lahir dari hilangnya nilai spiritual di kalangan pemangku kebijakan.

Oleh karena itu, lanjutnya, membentuk pribadi berintegritas dan religius merupakan amanah penting pendidikan tinggi, sebagaimana komitmen Uniska Kediri dalam mengusung nilai Ahlussunah wal Jamaah.

Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M., dalam sambutannya menggarisbawahi peran wisudawan sebagai aset bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas dengan mengoptimalkan sains, pengetahuan, dan keterampilan untuk menghadapi tantangan masa depan.

"Kampus berdampak harus menjadi komitmen bersama dengan tata kelola baik, fokus pada pengembangan SDM, penelitian, pengabdian masyarakat, dan kebutuhan daerah,"ucapnya.

Sejalan dengan UU No. 12 Tahun 2012 dan cita-cita nasional, lanjutnya, kampus mendukung kemajuan Indonesia melalui penguatan SDM, teknologi, pendidikan, kesehatan, olahraga, kesetaraan gender, serta peran perempuan, remaja, dan disabilitas.

Menurutnya, kolaborasi antar perguruan tinggi, LLDIKTI, dan daerah, diperlukan untuk mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan swasembada pangan dan energi. Pencegahan bullying dan kekerasan di kampus juga harus menjadi komitmen bersama agar tercipta lingkungan yang aman dan produktif.

"Dengan ini, wisudawan Uniska diharapkan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa menuju Indonesia Emas,"tegasnya.

Kepala LPTNU, Prof. H. Ainun Na’im, Ph.D., juga menyampaikan pentingnya peran teknologi dan keahlian masyarakat dalam kemajuan bangsa serta perlunya pengembangan diri untuk bersaing.

Ainun berharap kampus terus berkembang sebagai dasar kehidupan bermasyarakat dan menyatakan wisuda bukan akhir belajar, melainkan awal adaptasi terhadap perubahan. Kolaborasi diperlukan untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan target kesejahteraan tinggi, peningkatan budaya, dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Dalam rangka memperluas jejaring dan memperkuat sinergi, Uniska Kediri juga menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan tiga mitra strategis: LPH LPPOM MUI, Dinas Perhubungan Kota Kediri, dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Kediri.

MoU ini ditandatangani oleh Muti Arintawati (Direktur Utama LPH LPPOM MUI), Indra Hadi Prasetyo, (Kepala Bidang Manajemen Angkutan, yang mewakili Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri), dan Muhammad Yusron (Ketua HIPMI Kabupaten Kediri sekaligus pemilik brand Republik Lele).

Dan, sebagai bentuk apresiasi, Uniska Kediri menganugerahkan penghargaan kepada lulusan terbaik berdasarkan prestasi akademik dan non-akademik. Untuk kategori akademik Program Sarjana, penghargaan diberikan kepada Dewi Nurika Sari Luthviana (Program Studi Manajemen).

Kemudian Erlikawati (Akuntansi), Muhammad Asrofi (Pendidikan Bahasa Inggris), Dina Oktavia (Agroteknologi), Rahmat Ramadhan (Peternakan), Elinda Silvita Sari (Agribisnis), Dina Tribuana Tungga Dewi (Hukum), Afia Agustin (Teknik Komputer), dan Mohammad Abdul Ghofur (Teknik Elektro). Pada tingkat Program Magister, penghargaan diraih oleh Carolina Agatta Herawati (Magister Hukum), Sandia Eka Efilia (Magister Manajemen), dan Putri Pramesti Puspita Arum (Magister Agribisnis). Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada wisudawan berprestasi di bidang non-akademik melalui program SIANA, yaitu Cacun Havana (Manajemen), Dhita Ananda (Pendidikan Bahasa Inggris), dan Ahmad Faisal Saputro (Manajemen). (uji/van)