Shalat di Kereta Bergoyang, Kiai Asep Letakkan Batu Pertama Pembangunan Pesantren di Tasikmalaya

Shalat di Kereta Bergoyang, Kiai Asep Letakkan Batu Pertama Pembangunan Pesantren di Tasikmalaya Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, Syaikh Ahmad Muhammad Mabruk dan Deni Ramdani Sugara saat peletakan batu pertama pembangunan pondok pesantren di Tasikmalaya Jawa Barat, Jumat (28/11/2025). Foto: MMA/bangsaonline

TASIKMALAYA, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, dan rombongan menghadiri sejumlah acara di Tasikmalaya Jawa Barat. Pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu semula menghadiri undangan ceramah agama dalam acara peringatan 100 hari wafatnya KH Koko Komaruddin Ruhiat di Pondok Pesantren Cipasung.

Dalam rombongan Kiai Asep tampak Muhammad Ghofirin, Sekretaris Jenderal Jaringan Kiai Santri Nasional, Mohammad Fachruddin, Wakil Ketua PAN Jatim dan lainnya.

Kiai Asep mengaku pernah mondok di Pesantren Cipasung.

“Saya pernah mondok tiga bulan disini,” ujar Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, ketika menyampaikan mauidzah hasanah dalam acara peringatan 100 hari wafatnya KH Koko Komaruddin Ruhiat, di Pondok Pesantren Cipasung Ciapakat Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat, Kamis (27/11/2025).

“Jadi saya alumni,” tambah Kiai Asep yang langsung mendapat tepuk tangan ribuan para santri.

Kiai Asep mengaku pernah mengaji langsung kepada Kiai Ruhiat. Diantaranya mengaji kitab ‘Imriti.

Dalam acara itu tampak hadir dalam acara itu pengasuh Pondok Pesantren Cipasung

Malam itu juga, usai memberikan ceramah, Kiai Asep kemudian nyekar ke makam KH Ruhiat, pendiri Pondok Pesantren Cipasung yang maqbarahnya berada di lingkungan pesantren. Pesantren Cipasung didirikan Kiai Ruhiat pada 1931.

Jumat pagi (28/11/2025), Kiai Asep melakukan peletakan batu pertama pondok pesantren yang dirintis Deni Ramdani Sagara.

Deni R Sagara pernah menjabat Wakil Bupati Tasikmalaya. Tapi hanya dalam waktu sangat singkat: 42 hari. Kader PAN Jawa Barat itu dilantik pada 10 Februari 2021. Berakhir 23 Maret 2021.

Deni R Sagara juga wali santri Amanatul Ummah. Salah seorang putranya mondok di Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto.

Peletakan batu pertama itu dilakukan sekitar pukul 7 pagi. Cuaca sangat dingin. Apalagi pagi itu hujan gerimis.

Usai meletakkan batu pertama Kiai Asep minta Syaikh Ahmad Muhammad Mabruk dari Universitas Al Azhar Mesir untuk memimpin doa. Kemudian dipungkasi doa Kiai Asep sendiri.

Usai melakukan peletakan batu pertama itu Kiai Asep meninggalkan tempat. Kiai Asep dan rombongan kemudian berangkat ke stasiun kereta api untuk kembali ke Surabaya.

Kiai Asep dan rombongan naik kereta Agro Wilis Panoramic. Ketika masuk waktu dzuhur Kiai Asep mengajak salat. Di kereta itu memang ada mushalla mungil. Ukuran 1,5 meter kali 1,5 meter. Di situlah Kiai Asep dan rombongan shalat jamak qashar dzuhur dan ashar.

Tentu shalatnya bergoyang-goyang karena kereta melaju dengan kencang. Bahkan saat sujud tubuh terus bergoyang-goyang karena mengikuti ritme lajunya kereta. Meski demikian tak mengurangi rasa khusuk. Karena perasaan yang tertanam dalam benak, di tempat yang sempit dan bergoyang pun masih bisa sujud kepada Allah SWT.

Kiai Asep dan rombongan tiba di Surabaya menjelang maghrib. Usai shalat maghrib Kiai Asep dan rombongan langsung menuju acara Tahunan Bank Indonesia (BI) di Hotel Double Tree di Jalan Tunjungan Surabaya. Dalam acara itu Kiai Asep menerima penghargaan dari Bank Indonesia sebagai tokoh Penggerak Ekonomi Keuangan Syariah untuk Negeri.

Acara sentralnya digelar di kantor Bank Indonesia Jakarta. Acara itu dihadiri Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri.

Juga hadir Gubernur Bank Indonesia Perry Warjoyo, para gubernur dari berbagai provinsi dan duta besar negara sahabat: Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Republik Rakyat Tiongkok, Brunei Darussalam, Kamboja, dan Thailand.