Rencana Buka Jalur Pendakian Argopuro, Pemkab Jember Siapkan Analisis Risiko dan Keamanan Pendaki

Rencana Buka Jalur Pendakian Argopuro, Pemkab Jember Siapkan Analisis Risiko dan Keamanan Pendaki Kepala Dinas Pariwisata kabupaten Jember, Bambang Rudianto

JEMBER,BANGSAONINE.com - Melihat potensi wisata di Gunung Argopuro, Pemerintah Kabupaten Jember ingin membuka jalur pendakian baru melalui Kecataman Panti.

Sebelumnya, untuk mengakses jalur pendakian Gunung Argopuro hanya dibuka di Kabupaten Situbondo dan Probolinggo.

Hal ini dimaksudkan, agar pendaki bisa merasakan sensasi jalur pendakian yang lebih fresh dan baru sehingga bisa melihat keindahan alam dari jalur pendakian di Jember.

Kepala Dinas Pariwisata Bambang Rudianto menyampaikan, potensi wisata Gunung Argopuro merupakan salah satu keindahan alam yang tidak bisa dianggap remeh.

Bila melihat potensinya, Gunung Argopuro merupakan salah satu gunung yang memiliki ketinggian 3.008 mdpl dengan panjang mencapi 63 km. Sehingga membuat Gunung Argopuro ini menjadi salah satu gunung terpanjang di Jawa.

“Memang selama ini hanya ada di 2 lokasi saja yakni di Situbondo dan Probolinggo,” ujarnya, saat dikonfirmasi, (Selasa/27/2025)

Dengan itu, ide tentang pembukaan jalur pendakian ini menjadi hal yang paling relevan karena suasana alamnya berbeda dan jarak tempuh ke puncak sangat dekat.

“Kalau lewat Jember sangat dekat, kurang lebih 2 hari 1 malam sudah sampai puncak. Tetapi, kalau lewat 2 jalur yang sudah ada bisa 4-5 hari,” jelasnya.

Meskipun rencana pembukaan jalur pendakian akan dilakukan, pihaknya mengatakan akan berkoordinasi dengan Balai Besar Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah III Jember.

“Kami masih terus berkomunikasi dan meminta izin agar bisa dibuka pendakian tersebut,” ucapnya.

“Maka dari itu akan kami siapkan kajiannya dan melibatkan sejumlah stakeholder yang berkaitan, untuk memberikan masukkan,” sambungnya.

Rudi mengungkapkan, dalam rencana pembukaan jalur pendakian ini harus memperhatikan sektor keamanannya yang paling utama.

“Karena pendaki harus safety, maka yang kami siapkan terlebih dahulu soal keamanan bagi para pendaki gunung,” tegasnya.

Selain itu, dengan adanya pembukaan jalur ini pasti akan berdampak besar bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitar.

“Akan ada multiplier effect yang jelas, bagi masyarakat setempat. Mungkin bisa membuka UMKM atau membuka jasa porter dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Ia menambahkan, sebelum dilakukan pembukaan jalur pendakian ini dibuka maka akan disampaikan semua kesiapan dan analisisnya.

“Jika semua selesai akan kami sampaikan ke BKSDA Wilayah III Jember untuk jadi pertimbangan untuk mengizinkan pembukaan jalur,” tutupnya. (nga/yud/van)