
Menurutnya, ini terjadi karena lulusan sarjana kurang semangat juang dan kompetensi.
Ia, meminta, kepada para dekan kampus untuk melihat serta mengevaluasi kurikulum agar supaya tetap relevan.
Selain itu, kata Prof. Aisyah, evaluasi juga perlu diterapkan di kualitas lulusan, kualitas dosen dan pengajar, sehingga penggangguran sarjana tidak meningkat.
Ia berpesan agar pengembangan mahasiswa diutamakan. Mulai dari minat dan bakat hingga pembinaan talenta saintek masa depan.
"Serta, dosen dosennya terus meningkatkan penelitiannya, terus melakukan inovasi, sehingga kampus betul betul berdampak," pungkasnya
Sementara, Wakil Bupati Bangkalan, Moh.Fauzan Jakfar mengatakan, Pemkab Bangkalan akan kolaborasi dengan UTM.
"Untuk meningkatkan pendidikan, ekonomi serat sosial budaya, dalam pembahasan apapun, Pemkab Bangkalan, akan selalu mengandeng UTM," ujarnya
Selain itu, Fauzan, meminta kepada sekretaris Dikti Kemenristik Saintek agar segera dapat mewujudkan berdirinya Fakuktas Kedokteran di UTM.
"Tenaga dokter di Madura sangat kurang di madura satu dokter melayani 7 ribu warga, padahal ideal menurut WHO .1 dokter hanya bisa melayani maksimal 4 ribu warga," ungkapnya (uzi/van)