Marak Prostitusi Online, Dispendik Gresik Razia HP Pelajar

Marak Prostitusi Online, Dispendik Gresik Razia HP Pelajar Kadispendik Gresik, Mahin, ketika razia HP pelajar di SMAN 1 Gresik. foto: syuhud/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pasca Polres Gresik melakukan penangkapan jaringan prostitusi online yang melibatkan anak pelajar, Dispendik (Dinas Pendidikan) Kabupaten Gresik rajin melakukan razia handphone pelajar. Siang tadi (9/10), Kepala Dispendik Kabupaten Gresik, Mahin lakukan pengecekan langsung handphone yang digunakan oleh para siswa di SMAN 1 Gresik.

Di sekolah SMA favorit ini, Kadispendik meminta seluruh kepala sekolah menengah atas sederajat untuk rutin melakukan pengecekan ponsel siswanya. Ia juga meminta pihak sekolah menelusuri setiap siswanya yang sering bolos hingga ke rumahnya. "Langkah ini menyusul, ada pelajar di Gresik yang terlibat prostitusi dan sering bolos sekolah," kata Mahin di sela-sela razia handphone pelajar di SMAN I Gresik, Jumat (9/10).

Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023

Mahin mengaku, dalam razia tersebut, diketahui tidak ada satu pun pelajar yang terbukti melakukan transaksi terselubung."Alhamdulillah di SMA Negeri 1 Gresik bersih, tidak ada ponsel siswa yang digunakan untuk kegiatan negatif," ujarnya.

Dia meminta para pelajar menggunakan ponsel hanya untuk kegiatan positif. Pelajar harus bijak dalam memanfaatkan smartphone. Begitu juga dengan guru atau kepala sekolah harus rutin mengecek handphone siswanya. Karena transaksi prostitusi yang melibatkan pelajar, dan kasusnya sekarang ditangani kepolisian selalu menggunakan ponsel.

"Pelaku terbukti sering bolos. Nah, pihak sekolah harus menelusuri sampai ke rumahnya. Jika ada salah satu siswanya yang mbolosan, harus cepat diambil tindakan," pintanya.

Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas

Sekadar diketahui, Wahyu Putri Sukni (20), ditangkap Polres Gresik karena menjual perempuan ke lelaki hidung belang. Saat ekspose, mucikari protolan SMA swasta di Gresik itu mengaku baru pertama kali melakukan transaksi. Anak buahnya, Gita Puspita (19), warga Jalan Veteran Kecamatan Kebomas, dan DA (17) seorang pelajar kelas XII sekolah Islam di pusat kota.

Namun dalam penyidikan, diketahui jika tersangka ternyata pernah menjual sebelas pelajar. "Kegiatan kami hari ini, dan imbauan kepada kepala sekolah tadi adalah tindakan preventif atau pencegahan," jelas Mahin.

(Baca juga: Pelajar Gresik Dijual Online, Mucikarinya masih ABG)

Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan

Mahin meminta kepada semua siswa untuk proaktif, segera melaporkan ke guru jika di antara temannya ada yang terjerumus ke tindakan negatif, seperti prostitusi. " Kebanyakan pelajar yang bertindak negatif itu tidak mendapatkan perhatian yang baik dari orangtua," ungkap Mahin.

Sementara Agnes Aurora N, siswi kelas XII SMA Negeri 1 Gresik, mengaku prihatin ada pelajar di Gresik yang terlibat prostitusi. "Kita memang harus bisa jaga diri, ponsel memang bisa dimanfaatkan untuk banyak hal, karena itu kita harus bijak menggunakannya," katanya. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO